Waspada, 4 Dampak Negatif Bos Toxic Terhadap Karyawan dan Perusahaan

Shenny Fierdha - Senin, 5 April 2021
Ilustrasi pekerja stres akibat diperlakukan buruk oleh bos
Ilustrasi pekerja stres akibat diperlakukan buruk oleh bos freepik.com

Parapuan.co - Punya atasan atau bos yang tidak baik di tempat kerja rasanya ibarat mimpi buruk bagi kebanyakan karyawan.

Situs rekrutmen karyawan Roberthalf.cn menyebutkan salah satu ciri bos yang buruk tersebut adalah sering menuntut hal yang tidak masuk akal dari bawahannya.

Mulai dari menetapkan target kerja yang tidak realistis untuk dipenuhi bawahan, sampai menyuruh bawahan lembur setiap hari kerja.

Sikap bos yang buruk seperti itu tentu berdampak negatif terhadap para bawahannya.

Baca Juga: 6 Tanda Lingkungan Kerja yang Sehat, Salah Satunya Bisa Saling Bercanda

Bawahan jadi tidak semangat bekerja sehingga produktivitas menurun.

Namun, sebenarnya sejauh apa dampak negatif dari memiliki bos yang buruk di dunia kerja?

Kawan Puan, yuk, simak penjelasan berikut mengenai dampak-dampak tersebut, seperti dilansir dari situs Careeraddict.com.

Meningkatkan Turnover

Turnover adalah karyawan berhenti dari suatu tempat bekerja kemudian digantikan oleh orang lain untuk posisi tersebut.

Alasan karyawan berhenti pun beragam, seperti mendapat pekerjaan dengan gaji lebih besar di tempat lain, ingin merintis bisnis sendiri, dan lainnya.

Selain itu, tak dipungkiri bahwa ada pula karyawan yang mengundurkan diri dari tempatnya bekerja lantaran tidak tahan dengan kelakuan bosnya yang buruk.

Banyaknya karyawan yang mengundurkan diri dari suatu perusahaan dapat membuat tingkat turnover perusahaan tersebut semakin tinggi dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Ingin Berhenti Kerja? Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Resign dari Kantor

Tingginya tingkat turnover perusahaan dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak beriklim sehat sehingga banyak karyawannya yang tidak betah bekerja di sana.

Selain itu, para mantan karyawan yang sakit hati dengan tempat kerjanya yang dulu bisa menuliskan ulasan negatif mengenai tempat tersebut di situs-situs lowongan kerja.

Hal ini dapat membuat orang-orang yang tadinya hendak melamar ke perusahaan tersebut jadi mengurungkan niatnya lantaran ulasan negatif itu.

Akibatnya, perusahaan akan sulit mendapat karyawan baru yang bisa mengisi posisi-posisi kosong dalam perusahaan itu.

Memperburuk Kondisi Kesehatan Karyawan 

Bos yang buruk memperlakukan bawahannya dengan buruk pula.

Seperti yang tadi sudah disebutkan, bos seperti ini cenderung menetapkan target kerja yang terlalu tinggi yang harus dipenuhi oleh setiap bawahannya.

Bahkan, bos yang buruk tak segan menyuruh bawahan lembur setiap hari kerja maupun melakukan hal-hal buruk lainnya terhadap bawahan.

Akibatnya, kesehatan fisik dan mental bawahan jadi terdampak buruk.

Baca Juga: Cemas Berkepanjangan Bisa Berdampak pada Kondisi Tubuh, Ini Kata Ahli

Para bawahan jadi sering jatuh sakit bahkan rentan mengalami tekanan darah tinggi serta penyakit jantung di kemudian hari.

Mereka pun jadi rentan mengalami stres yang dapat berkembang menjadi depresi atau bahkan gangguan kecemasan.

Akibat lainnya, para bawahan juga dapat mengalami gangguan tidur seperti sulit tidur di malam hari (insomnia).

Menurunkan Produktivitas Karyawan

Atasan yang baik adalah yang atasan yang mampu memimpin tim dengan baik pula sehingga tim dapat bekerja produktif dan optimal.

Bos seperti demikian menetapkan target yang mampu dicapai tim, mendengarkan masukan dari semua anggota tim, dan memperlakukan setiap anggota tim dengan baik.

Akibatnya, tim pun jadi terus semangat bekerja sehingga tingkat produktivitas perusahaan cenderung naik dari waktu ke waktu.

Di sisi lain, bos yang buruk tentu adalah kebalikan dari semua itu.

Baca Juga: Tetap Sehat dan Produktif Saat WFH dengan 5 Cara Ini, Ampuh!

Bos yang buruk cenderung memarahi bawahannya atau bahkan merisak (bullying) bawahan yang dianggapnya tidak kompeten.

Tak hanya itu, bos yang buruk pun umumnya tidak mau mendengarkan masukan dari para bawahannya untuk memperbaiki kinerja tim.

Semua perlakuan kasar bos yang seperti itu dapat menurunkan tingkat produktivitas para bawahannya.

Para bawahan jadi tidak semangat bekerja karena merasa dirinya tidak dihargai.

Akibatnya, ide-ide kreatif para karyawan jadi tidak keluar sehingga mereka tidak bekerja secara optimal dan produktif.

Merusak Reputasi Perusahaan

Mungkin kita selama ini berpikir bahwa bos yang buruk hanya berpengaruh buruk terhadap bawahannya.

Namun, ternyata bos yang buruk tersebut dapat merusak reputasi perusahaan juga, lo.

Ini tak lepas dari ulasan negatif yang bisa diberikan oleh para mantan karyawan perusahaan yang merasa sakit hati dengan kelakuan bos buruk tersebut.

Baca Juga: Kenali, 4 Ciri Lowongan Kerja Palsu Ini Supaya Tidak Jadi Korban Penipuan

Seperti yang tadi sudah disebutkan sebelumnya, para mantan karyawan bisa saja menuliskan ulasan negatif mengenai tempatnya dulu bekerja di situs-situs lowongan kerja.

Orang-orang yang berselancar di dunia maya dan menemukan ulasan negatif itu jadi dapat berpikir buruk mengenai perusahaan tersebut.

Tak menutup kemungkinan publik lalu menilai perusahaan itu sebagai perusahaan yang tidak profesional, tidak punya etos kerja yang baik, dan sebagainya.

Kawan Puan, ternyata gawat juga dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh kelakuan bos yang buruk di tempat kerja, ya.(*)

 

Sumber: roberthalf.cn,careeraddict.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh