Melansir Kompas.com, berdasarkan laporan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), banjir bandang yang terjadi di Flores Timur, Minggu (4/4/2021) telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, dan 9 orang luka-luka.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Shopee Resmikan Pembangunan Pompa Air
Tak hanya banjir, NTT juga diterpa angin kencang pada Minggu (4/4/2021) di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Malaka Tengah.
Angin kencang ini berdampak pada 6 Kepala keluarga dan 1 orang dilaporkan mengalami luka berat.
Dari segi materil, rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang.
Melansir pemberitaan terbaru Kompas.com, BNPB sendiri telah tiba di Bandara Maumere, NTT.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo beserta rombongan telah tiba di Bandara Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/4/2021).
Rombongan BNPB akan melanjutkan perjalanan dari Maumere ke Larantuka melalui jalur darat.
Baca Juga: Mau Mengungsi? Selamatkan Barang-barang Ini Terlebih Dahulu
Setelah itu rombongan BNPB akan ke Pulau Adonara menggunakan jalur penyebrangan laut.
Jalur darat menuju Larantuka dipilih lantaran pesawat dilarang terbang akibat cuaca yang buruk.
"Seharusnya sekarang akan terbang lagi ke Larantuka setelah refueling. Namun, cuaca di Larantuka tidak memungkinkan. Sehingga kami putuskan menggunakan rute jalur darat," kata Doni di Bandara Maumere NTT dikutip dari Kompas.com pada (5/4/2021).
Hingga kini, pelayaran menuju Pulau Adonara juga belum dapat diakukan lantaran cuaca buruk.
Doni mengatakan, pihaknya tetap memastikan akan datang ke lokasi bencana banjir dan longsor di Flores Timur, dengan menunggu kepastian cuaca dari otoritas.
"Penyeberangan akan melihat situasi apakah masih bisa menyeberang hari atau tidak. Kalau tidak, maka kami akan menunggu sampai cuaca bagus," ucapnya.
(*)