2. Lihat apa saja yang terlambat
Setelah melihat apa saja tahap perkembangan yang sudah dilewati anak, Kawan Puan bisa mencocokkan apakah si kecil berkembang sesuai dengan tahap yang seharusnya.
Dengan begitu, sebagai ibu, kamu mengerti apa saja keterlambatan yang dialami anak.
Baca Juga: Tips Hadapi Remaja yang Mulai Membandingkan Hidupnya dengan Teman Sebaya
Atau mungkin ada hal mengganjal lain, misalnya si kecil punya kebiasaan melakukan sesuatu aktivitas, lalu tiba-tiba berhenti hingga tak melakukannya lagi.
Berarti hal ini menandakan adanya suatu kemunduran.
3. Konsultasi ke konselor anak atau pendidikan
Sebagai psikolog, Gisella menyarankan Kawan Puan untuk sesegera mungkin melakukan konsultasi dengan konselor anak atau konselor pendidikan.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa meminta saran pada psikolog anak maupun dokter anak tentang masalah apa saja yang diderita si buah hati.
Melalui cara ini, ahli akan melihat perilaku kemampuan sosial, emosional, dan intelegensi anak.
Sehingga nantinya akan ditemukan solusi yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak sesuai tahapnya (*)
Baca Juga: Jangan Panik! Ini 5 Tips Atasi Baby Blues Bagi Ibu Pasca Melahirkan