Usia Cukup tapi Anak Belum Siap Sekolah? Lakukan 3 Langkah Ini yuk!

Anna Maria Anggita - Kamis, 8 April 2021
Usia anak cukup tapi belum siap sekolah
Usia anak cukup tapi belum siap sekolah simon2579

Parapuan- Kawan Puan, pernahkah kamu melihat atau bahkan mengalami sendiri kalau anak sebenarnya sudah cukup umur untuk sekolah tapi tampak belum siap?

Padahal, banyak orang tua yang ketika anaknya berusia 5 tahun, sedang sibuk-sibuknya mencari sekolah bagi si kecil.

Di sisi lain, sebentar lagi akan datang tahun ajaran baru lo!

Baca Juga: Selain Beri Pujian, Simak 5 Tips Lain Agar Anak Lebih Berprestasi

Melihat kasus seperti ini, kira-kira apa sih yang harus dilakukan?

Apakah sekolah anak harus ditunda? Atau ada cara lain agar anak tak terlambat sekolah?

Tenang, Kawan Puan, jangan panik, melansir dari Nakita.id ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

Bersumber dari psikolog anak dan remaja, Gisella Tani Pratiwi, M.Psi., Psikolog, menyarankan tiga langkah yang harus dilakukan Kawan Puan jika anak belum siap sekolah, padahal usia sudah cukup, yuk simak:

1. Pantau tahap perkembangannya

Kawan Puan, hal pertama yang harus dilakukan yakni kamu perlu memantau tahap perkembangan anak, sejak masih bayi, hingga di usia sekarang ini.

Misalnya pada usia 0-3 bulan, tuliskan tentang perkembangan dan apa saja yang sudah diperlihatkan oleh bayi.

Selanjutnya, ketika anak bertambah usia 1-3 tahun, sebagai ibu, Kawan Puan perlu mencari tahu apa saja yang harus dikembangkan pada anak.

2. Lihat apa saja yang terlambat

Setelah melihat apa saja tahap perkembangan yang sudah dilewati anak, Kawan Puan bisa mencocokkan apakah si kecil berkembang sesuai dengan tahap yang seharusnya.

Dengan begitu, sebagai ibu, kamu mengerti apa saja keterlambatan yang dialami anak.

Baca Juga: Tips Hadapi Remaja yang Mulai Membandingkan Hidupnya dengan Teman Sebaya

Atau mungkin ada hal mengganjal lain, misalnya si kecil punya kebiasaan melakukan sesuatu aktivitas, lalu tiba-tiba berhenti hingga tak melakukannya lagi.

Berarti hal ini menandakan adanya suatu kemunduran.

3. Konsultasi ke konselor anak atau pendidikan

Sebagai psikolog, Gisella menyarankan Kawan Puan untuk sesegera mungkin melakukan konsultasi dengan konselor anak atau konselor pendidikan.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa meminta saran pada psikolog anak maupun dokter anak tentang masalah apa saja yang diderita si buah hati.

Melalui cara ini, ahli akan melihat perilaku kemampuan sosial, emosional, dan intelegensi anak.

Sehingga nantinya akan ditemukan solusi yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak sesuai tahapnya (*)

Baca Juga: Jangan Panik! Ini 5 Tips Atasi Baby Blues Bagi Ibu Pasca Melahirkan

Sumber: nakita.grid.id
Penulis:
Editor: Arintya