Parapuan.co – Susu merupakan salah satu minuman yang wajib dikonsumsi anak-anak karena merupakan sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Bukan hanya itu, susu juga mengandung banyak nutrisi lainnya seperti magnesium, vitamin A, vitamin B6, folat, vitamin B12, dan riboflavin yang menyehatkan.
Sayangnya, tidak semua anak bisa mengonsumsi susu sapi dengan aman. Anak mungkin saja memiliki alergi susu atau punya intoleransi laktosa.
Baca Juga: Jangan Keliru Lagi, Ini Perbedaan Mendasar Vegan dan Vegetarian!
Anak-anak yang tidak cocok mengonsumsi susu sapi biasanya menunjukkan gejala seperti ruam, gatal, bengkak, hingga muntah setalh mengonsumsi susu.
Biasanya, kondisi ketika anak yang tidak bisa mengonsumsi susu ini dikenal sebagai alergi susu atau intoleransi laktosa.
Padahal faktanya, kedua istilah ini mempunyai arti yang berbeda, lho.
Melansir Nakita.id, intoleransi laktosa merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan tubuh tidak dapat mencerna laktosa.
Sedangkan alergi susu adalah reaksi abnormal sistem kekebalan tubuh yang dikarenakan produk yang terbuat atau mengandung susu sapi dan turunannya.
"Jadi intoleransi biasanya terhadap karbohidrat karena kurangnya enzim laktase. Tubuh tidak bisa mencerna laktosa yang ada di dalam," terang dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dokter anak sekaligus ahli gastro hepatologi.
Intoleransi laktosa dan alergi susu dapat kamu bedakan dengan memperhatikan gejalanya. Melansir Kompas.com, PARAPUAN telah merangkum perbedaannya untukmu.
Baca Juga: Catat! Kerap Tak Disadari, Begini Tanda-Tanda Intoleransi Gluten
Intoleransi laktosa
- Diare
- Mual dan kadang muntah-muntah
- Nyeri atau kram perut
- Rasa kembung
- Sering buang angin
Kabar baiknya, kondisi intoleransi laktosa ini tidak mengancam jiwa ataupun menyebabkan komplikasi serius karena hanya merasa tidak nyaman saja.
Para ahli menyarankan bahwa orang yang menderita intoleransi laktosa untuk menjaga pola makan dengan menjauhi produk serta turunan susu.
Alergi susu
- Gatal-gatal pada kulit atau biduran
- Mengi (napas yang berbunyi)
- Gatal atau kesemutan di sekitar mulut maupun bibir
- Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
- Batuk atau napas yang pendek dan sesak
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Hidung berair atau berlendir
- Mata berair
Baca Juga: Demi Kesehatan, Ini Alasan Baju Baru Harus Dicuci Sebelum Dipakai
Reaksi gejala alergi susu berbeda-beda pada setiap individu namun bisa muncul beberapa menit hingga jam setelah mengonsumsi produk susu dan turunannya.
Oleh karena itu, mereka yang mempunyai alergi susu harus benar-benar menghindari susu dan produk susu. (*)