Parapuan.co - Sebagaimana kita tahu, tanaman herbal memiliki segudang manfaat baik untuk tubuh kita.
Jamu adalah ramuan herbal yang dapat menyehatkatkan tubuh dan dapat dikonsumsi kapanpun, termasuk selama kita berpuasa.
Baik itu kunyit asem, beras kencur, temulawak, dan jenis jamu lainnya pun dapat dikonsumsi selama puasa.
Baca Juga: 5 Makanan Penuh Nutrisi yang Baik untuk Ibu Menyusui, Apa Saja?
Apalagi di saat Pandemi Covid-19 ini, jamu juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
dr Inggrid Tania, M.Si, Konsultan Herbal sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengatakan bahwa mengonsumsi jamu selama Ramadhan baik untuk kesehatan.
"Sebenarnya hampir semua (jenis jamu) bagus. Kalau mau minum kunyit asam bagus, beras kencur bagus, sereh sama lemon bagus. Banyak yang bagus yang bisa kita konsumsi," ujar Tania dalam Kulwap Media pada (28/4/2020) yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Di Balik Kelezatan Sushi, Kenali Risiko Kesehatan yang Mengancam
Mengenai waktu mengonsumsi jamu, Tania menyarankan agar dikonsumsi saat sahur dan berbuka dengan memerhatikan jenis jamu yang diminum.
Saat sahur, konsumsilah jamu sebelum makan jika tak memiliki keluhan lambung.
Namun jika punya masalah lambung, minumlah jamu setelah makan.
Saat berbuka, awali dengan air putih lalu kemudian makanlah makanan yang mengandung glukosa terlebih dahulu seperti kurma atau takjil.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Kenali 4 Manfaat Kurma Sebagai Menu Favorit Berbuka Puasa
Setelah itu, barulah kita dapat mengonsumsi jamu.
"Setelah kurma mungkin kita makan takjil yang lain seperti arem-arem, tahu isi, tidak berlebihan," ujar Tania.
"kemudian setelah itu bisa minum jamu, karena jamunya sendiri akan membantu mengurangi kandungan lemak berlebih pada saat kita mengonsumsi takjiil," lanjutnya.
Menurut Elfahmi, Woerdenbag, H. J., & Kayser, O. (2014) dalam Journal of Herbal Medicine meneliti kandungan yang terdapat pada jamu.
Baca Juga: Minum Campuran Lemon dan Bawang Putih untuk Atasi Kolesterol Tinggi, Begini Cara Mudah Membuatnya
Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa jamu merupakan obat herbal yang seringnya dibuat dari bahan dari keluarga suku temu-temuan seperti kunyit, jahe, dan kencur dan meneliti bagaimana aktivitas biologis pada suku temu-temuan pada jamu.
Hasilnya, Elfahmi, Woerdenbag, Kayser, mengatakan bahwa di dalam suku temu-temuan tersebut mengandung curcumin dan panduratin yang mempunyai efek biologis, seperti antiinflamasi, analgetik, antikanker dan antioksidan.
(*)