Orang yang berperilaku heroic ini yang secara spontan memberi pertolongan ini, yang justru sangat rentan mengalami permasalahan psikologis setelah kondisi lingkungannya tenang.
Karena mereka cenderung jarang mendapatkan perhatian.
Untuk itu lah perlu adanya pendampingan psikologis pada korban bencana.
Salah satunya dengan memberikan pertolongan pertama psikologis atau psychological first aid (PFA).
“Penanganan awal itu sama seperti kalau kita mengalami luka fisik, jadi ada P3K-nya dulu. Kita menyebutnya dengan psichological first aid (PFA), pertolongan pertama untuk reaksi psikologisnya,” jelas Niken.
Tujuan dari pemberian PFA ini adalah untuk membuat penyintas mampu beradaptasi dengan perubahan drastis yang terjadi.
Baca Juga: Tragis, Pasutri Tewas Terjepit Batu Raksasa Akibat Gempa Di Malang
“Dengan membuat mereka lebih mampu untuk beradaptasi, membuat mereka lebih menyadari kondisi yang dialami saat ini, akan mendorong mereka untuk memiliki kondisi psikologis yang lebih baik. Sehingga bisa meminimalisir munculnya trauma,” tambahnya.
Pschological first aid ini bisa dilakukan tidak hanya oleh psikolog, tapi juga bisa dilakukan oleh relawan, tenaga medis, bahkan oleh awak media masa juga.
Tentunya semua orang yang hendak melakukannya sudah dibekali dengan pelatihan terlebih dahulu untuk memberikan PFA ini.
Hal ini dilakukan supaya juga meminimalisir dampaknya untuk orang-orang yang juga berkontak dengan penyintas. (*)