Tak Bisa Sembarangan, Ini Pertolongan Pertama Psikologis Saat Bencana

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 13 April 2021
Potret kerusakan karena Gempa Malang.
Potret kerusakan karena Gempa Malang. Twitter @bpbdkabmalang

Kita sulit untuk memberikan atau mendorong penyintas untuk punya harapan ketika masih di hari-hari awal mereka mengalami bencana atau musibah.

“Kita kan bisa bayangkan ya, h+5, dan kita bilang ‘Ibu harus semangat, ibu nggak boleh menyerah. Kan setelah ini kita bisa berupaya lagi. ’Kadang kala itu sulit untuk mereka bayangkan, karena bagaimana mungkin, dalam keadaan rumah hancur, kendaraan terseret banjir, tidak bisa bekerja dll diajak untuk memikirkan masa depan yang sesuai harapan’,” ungkapnya.

Jadi, hope ini disampaikan setelah melalui 4 tahapan sebelumnya tadi.

Setelah kita melihat bahwa kondisi penyintas ini terlihat sudah ada motivasi, ada semangat, ada keinginan untuk beraktivitas dan menjalankan perannya kembali.

Baca Juga: 2.848 Unit Rumah Rusak Akibat Gempa Malang, BNPB Akan Berikan Dana Stimulan

Lalu berapa lama semua tahapan dalam pertolongan pertama psikologis atau PFA ini bisa dilakukan?

Jawabannya adalah tidak ada waktu pasti dari setiap tahapan yang dilakukan.

Karena semua ini menyangkut pada kebutuhan masing-masing penyintas yang berbeda.

Sehingga pada awal penanganan kebutuhan dasar para penyintas baiknya sudah terpenuhi terlebih dahulu, seperti sumber bahan makanan, tempat yang aman, dan pakaian yang layak.

Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kita bisa melihat mereka dari kebutuhan dasar ini apa yang belum mereka dapatkan, dan apa yang masih mereka butuhkan, terutama terkait soal psikologis para penyintas. (*)

 

 

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia