Salah satunya dengan membantu si karyawan pindah.
"Ini yang akan kami lakukan. Kami akan melakukan sesuatu untuk membantumu pindah," kata Sandra memberi contoh.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan Bisnis Rumahan Jelang Ramadhan Ala Prita Ghozie
Menentukan Waktu dan Suasana yang Tepat
Tak hanya bahasa yang baik dan cara penyampaian yang halus, timing atau pemilihan waktu juga perlu diperhatikan sebelum memecat karyawan.
Jangan sampai memecat karyawan ketika ia masih berkabung atau baru saja kembali bekerja setelah sakit.
Juga, pastikan sebagai atasan, kamu tetap memberinya dukungan untuk pekerjaan yang lebih baik nantinya.
Baca Juga: Dijamin Untung! Ini 3 Inspirasi Bisnis Praktis untuk Ibu Rumah Tangga
Dan yang paling ditunggu-tunggu, berikan pesangon yang jumlahnya manusiawi, setidaknya bisa dimanfaatkan sampai karyawan mendapatkan pekerjaan baru.
Hal ini penting mengingat setelah dipecat, seorang karyawan baru saja kehilangan sumber pendapatan utamanya.
"Kemungkinan besar, karyawan yang di-PHK kehilangan sumber pendapatan utama, yang akan berdampak nyata bagi karyawan dan keluarganya," terang Keni Domiguez, seorang konsultan hubungan masyarakat.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Cara untuk Membantumu Mandiri Finansial di Usia 30-an
"Jawab semua pertanyaan yang mungkin mereka miliki dan berikan karyawan langkah selanjutnya yang jelas dan ringkas, beserta dokumen mereka secara berurutan."
"Selain itu, ingatlah jika karyawan tersebut bekerja dari jarak jauh, hormati privasi mereka, dan pastikan mereka sendirian saat menerima informasi tersebut."
Terakhir, usahakan pemberitahuan pemecatan tidak dilakukan secara mendadak.
Paling tidak, beri mereka waktu untuk berkemas atau biarkan mereka menyelesaikan sisa pekerjaan sebelum pergi.
(*)