Sebagai perbandingan, pada Olimpiade tahun 1898 tercatat hanya ada 2,2% atau sekitar 22 orang atlet perempuan dari 997 total atlet yang berkontribusi dalam pagelaran olahraga tersebut.
Alokasi Atlet Perempuan yang Lebih Sedikit
Melansir dari Iwmbuzz, atlet perempuan sebelumnya memang tidak mendapatkan keuntungan penuh dari Olimpiade karena alokasi yang lebih sedikit. Alokasi tersebut lebih diberikan kepada atlet laki-laki dibanding atlet perempuan.
Namun, pada Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, pihak penyelenggara menawarkan hampir 49 persen atlet perempuan untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga tersebut.
Seiko Hashimoto, presiden lembaga penyelenggara Olimpiade Tokyo pada 2021 menyampaikan bahwa akan ada penambahan kuota untuk atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2021.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, kuota tersebut bertambah sekitar 20 persen. Menurut Seiko, "Saya menambah kuotanya dari 20 persen menjadi 40 persen."
Penambahan kuota gender perempuan ini ternyata tidak hanya terjadi untuk para atlet yang akan bertanding, tetapi juga pada panitia yang bertugas.
Sebelumnya, melansir dari Forbes, Seiko menyampaikan pada awal maret lalu kalau ia berniat menaikan persentase panita penyelengara menjadi 40% untuk panitia perempuan.