Masuk Forbes 30 Under 30, Inilah Kakak Beradik di Balik 'Bye-bye Plastic Bags'

Arintha Widya - Jumat, 16 April 2021
Bye-bye Plastic Bags
Bye-bye Plastic Bags instagram/bybyeplasticbags

Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sudah paham kalau sampah plastik tidak bisa dihancurkan dengan mudah.

Padahal, sebagian besar orang menggunakan tas atau kantor plastik sekali pakai, lalu dibuang begitu saja.

Bayangkan jika penggunaan plastik tidak dikurangi, bumi sudah penuh dengan sampah plastik yang sulit pula untuk didaur ulang.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Bantu Kurangi Pemakaian Plastik di Rumah, Apa Saja?

Sebagian besar sampah terbuang dan berakhir di lautan, mencemari air dan membahayakan kehidupan laut.

Sebagian lagi sisanya dibakar di tumpukan sampah, tempat di mana pastik-plastik itu justru melepaskan dioksin berbahaya ke atmosfer.

Menyadari risiko tersebut, kakak beradik dari Bali, Melati dan Isabel Wijsen telah mengambil langkah berani dan mulia.

Keduanya mengkampanyekan larangan penggunaan tas dan kantong plastik, khususnya di Pulau Bali yang hampir selalu ramai turis.

Sejak memulai kampanye, Melati dan Isabel sudah melakukan sejumlah kegiatan pembersihan pantai dari sampah plastik.

Mereka bahkan pernah mengajukan petisi, mogok maka, juga sudah meyakinkan gubernur setempat untuk berkomitmen Bali bebas sampah plastik pada 2018.

Baca Juga: 4 Film Keren yang Syuting di Tengah Keindahan Bali, Nonton, Yuk!

Walau masih berusia di bawah 30 tahun, keduanya berkomitmen penuh dengan tetap konsisten mengkampanyekan larangan penggunaan plastik, bahkan sejak umur keduanya masih 12 dan 10 tahun.

"Waktu kami belajar tentang hal itu, lalu kami berpikir, what can we do as kid. Kami tidak mau menunggu selesai sekolah atau dewasa, kami ingin mulai sekarang," kata Melati pada 2018 seperti yang dilansir dari Kompas.com.

"Kami tinggal di Bali, lalu saya berpikir masalah apa yang bisa kita pecahkan? Dan kami terpikir mengenai waste plastic, itu masalah besar untuk orang dewasa."

"Tetapi kita bisa berperan in our part. Jadi kami berpikir, kalau 40 negara bisa, ayo Indonesia, ayo Bali, kita pasti bisa!"

Berkat upaya mereka, nama Melati dan Isabel bahkan masuk dalam daftar 30 Asia Under 30 di Forbes.

Bukan hanya karena kampanye yang dilakukan, tetapi juga berkat organisasi Bye-bye Plastic Bags yang mereka dirikan pada 2013 silam.

Baca Juga: Viral! Mesin Plasticpay yang Bisa Tukar Sampah Botol Plastik Jadi Duit, Begini Caranya

"Jangan pernah membiarkan siapapun mengatakan padamu bahwa kamu terlalu muda, atau kamu tidak akan mengerti," demikian yang pernah disampaikan Isabel saat berkampanye seperti melansir TED.com.

"Kami tidak akan mengatakan bahwa semuanya akan mudah. Kamu memberi tahumu, semua ini tidak akan sia-sia."

Menariknya, melalui Bye-bye Plactic Bags, Melati dan Isabel juga mengajak pemuda-pemudi dari seluruh dunia untuk menggalakkan larangan penggunaan plastik untuk sehari-hari.

Tak hanya itu, pada 21 Februari 2021 kemarin Bye-bye Plastic Bags juga menyelenggarakan #BaliBiggestCleanUp, yaitu aksi bersih-bersih massal di beberapa titik di pulau Bali.

 

Kawan Puan, inspiratif sekali ya kisah kakak beradik ini mengkampanyekan untuk menguragi penggunaan plastik.

Yuk kita juga bantu Bye-bye Plastic Bags dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari!(*)

Sumber: Kompas.com,Ted.com
Penulis:
Editor: Arintya