Hal-hal yang Boleh dan Tidak Dikatakan Saat Teman Melakukan Self Harm

Vregina Voneria Palis - Jumat, 16 April 2021
Illustrasi Saling Menguatkan
Illustrasi Saling Menguatkan freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu pernah melihat temanmu melakukan self harm kepada dirinya sendiri?

Bila iya, langkah apa yang kamu ambil untuk membantunya?

Menurut National Aliance on Mental Health atau disingkat MAMI, self harm adalah ketika seseorang menyakiti dirinya sendiri sebagai cara untuk mengatasi, mengungkapkan, atau bertahan dari keadaan yang sulit.

Tentu hal ini bukan sesuatu yang baik dilakukan terus menerus, maka jika kamu melihat temanmu melakukan hal ini, ada baiknya kamu mengambil tindakan.

Baca Juga: Kawan Puan Wajib Tahu, Ini Daftar 10 Negara Teraman Bagi Perempuan

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Kamu bisa berbicara dengan temanmu mengenai self harm yang ia lakukan itu. 

Melansir dari Self, Elaina Zendegui, Psy.D., asisten profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Icahn menyarankan agar mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan teman kita mengenai kebiasaan self harm-nya itu.

Selain itu juga, Elaina menyarankan kita untuk dapat mengajak bicara korban self harm dengan tenang dan suportif.

“Pastikan kamu mengajaknya bicara dengan tenang, karena hal ini bisa sangat sensitif untuknya,” kata Elaina.

Nah Kawan Puan, masih melansir dari Self, ternyata ada beberapa hal yang bisa kamu katakan kepada para korban self harm ini. Namun ada juga hal yang sebaiknya tidak kamu katakan.

Yuk kita simak!

Hal-hal yang Bisa Kamu Katakan

1. “Aku khawatir karena aku peduli padamu, aku melihat beberapa bekas luka di lenganmu, apakah kamu menyakiti dirimu sendiri?”

Kawan Puan, jika temanmu tidak pernah menyinggung kebiasaannya melakukan self harm kepadamu, tapi kamu memiliki cukup bukti bahwa mereka adalah korban dari self harm ini, maka ada baiknya kamu bertanya kepada mereka.

Ada kemungkin bahwa mereka akan mengelak, tetapi ketahuilah dengan kamu terus mengajak mereka untuk berani terbuka tentang masalahnya dapat menjadi awal proses penyembuhan mereka. 

Baca Juga: Mengenal Sapioseksual, Orientasi Seksual yang Hanya Suka Orang Pintar

2. “Aku bisa melihat bahwa kamu sangat menderita. Apakah kamu ingin memberi tahuku apa yang sedang terjadi?"

Kamu bisa menanyakan apa yang sedang terjadi dengan mereka, apakah ada masalah yang bisa kamu bantu.

Kamu juga bisa mendengarkan keluh kesah mereka tentang masalahnya dengan baik dan seksama, hindari memberi saran terlalu dini atau membandingkan masalahnya dengan masalahmu.

3. "Apa yang membuatmu melakukan self harm?"

Nah Kawan Puan, jika temanmu sudah mulai terbuka dengan self harm yang dilakukannya, kamu bisa mengajukan lebih banyak pertanyaan untuk mencoba memahami apa yang mereka alami.

Baca Juga: Biar PDKT Lancar, Ini 5 Cara Pertahankan Obrolan di Aplikasi Kencan

4. “Aku akan melakukan apapun yang aku bisa untuk membantumu, tapi aku tidak bisa melakukannya seorang diri, bisakah kita mencari bantuan tambahan?”

Self harm termasuk masalah kesehatan mental, yang untuk mengatasinya dibutuhkan bantuan ahli atau tenaga profesional.

Sebagai kawan, kamu memang bisa mencoba membantu temanmu yang mengalami self harm dengan menjadi tempatnya berbagi keluh kesah.

Namun, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari ahli atau profesional dalam bidang ini.

Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda-tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

5. "Tidak apa-apa jika kamu tidak ingin membicarakannya sekarang. Aku akan selalu ada kapan pun kamu siap"

Jika temanmu ternyata masih belum siap mendapatkan bantuan profesional untuk mengatasi masalahnya, maka jangan memaksanya.

Hormati keinginannya itu dan cobalah tanyakan padanya lagi setelah beberapa waktu.

Hal-hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Katakan

1. "Lihat dong"

Hindari meminta melihat bekas luka dari self harm yang dilakukannya, karena hal ini sensitif untuk temanmu.

Bukannya merasa tertolong, temanmu justru akan merasa kurang nyaman.

2. "Ah bukan masalah besar"

Jangan menyepelekan masalah yang dialami oleh temanmu.

Masalah yang menurutmu kurang rasional atau relevan, mungkin merupakan masalah yang rumit untuknya.

Baca Juga: Belajar Menerima Ketidaksempurnaan Diri dari Seni Kintsugi Asal Jepang

3. “Jika kamu tidak berhenti, aku tidak bisa jadi temanmu lagi”

Jangan mengancam temanmu.

Di keadaannya saat ini yang kurang stabil, kehilangan teman bukan solusi dari masalahnya.

Yang ada temanmu justru merasa lebih terisolasi, terjebak, disalahpahami, dan tidak berdaya.

Nah Kawan Puan, itulah hal-hal yang bisa dan tidak kamu katakan saat temanmu menjadi korban dari self harm ini.

Semoga bermanfaat!

 

(*)

Sumber: self
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri