Penting! Perhatikan 8 Hal Ini Sebelum Kirim Pesan ke HRD Via LinkedIn

Arintha Widya - Jumat, 16 April 2021
Penting! Perhatikan 8 Hal Ini Sebelum Kirim Pesan ke HRD Via LinkedIn
Penting! Perhatikan 8 Hal Ini Sebelum Kirim Pesan ke HRD Via LinkedIn pxhere.com

Parapuan.co - Kawan Puan pernah mengirimkan pesan ke HRD perusahaan via LinkedIn sebelum melamar pekerjaan?

Jika iya, pastikan pesan yang kamu kirimkan tidak berisi ungkapan basa-basi atau kamu akan merasa kesal karena tidak kunjung mendapatkan balasan.

Hindari mengajukan pertanyaan seperti, "Halo, boleh saya bertanya tentang lowongan ini?" atau "Izinkan saya menggali informasi dari Anda tentang pekerjaan ini".

Apabila kamu ingin tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang benar ke HRD via LinkedIn, kamu mesti paham dulu tentang cold message.

Baca Juga: Belum Berpengalaman? Jangan Khawatir, Ini 4 Tips Ampuh CV Dilirik HRD

Cold message adalah pesan yang dikirimkan kepada seseorang yang tidak kita kenal, dan tidak berharap akan menjalin komunikasi dengan kita.

Nah, HRD atau seorang perekrut merupakan salah satu kategori orang yang bisa menerima cold message dari kita.

Supaya pesan dibalas dan kamu mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengirim cold message:

1. Jangan meminta maaf

Melansir Career Side Kick, hal pertama yang perlu diperhatikan pencari kerja dalam mengirim pesan kepada HRD adalah tidak membuka dengan permintaan maaf.

Pesan seperti, "Maaf mengganggu, saya hanya ingin bertanya tentang..." bukanlah kalimat pembuka yang tepat.

Kamu tidak melakukan kesalahan dan baru pertama kali menghubungi HRD. Untuk apa meminta maaf?

Baca Juga: Agar Dilirik HRD, Ini 3 Waktu Terbaik Mengirim Lamaran Pekerjaan

2. Perjelas alasanmu menghubungi HRD

Hindari basa-basi lain seperti bertanya kabar atau meminta HRD untuk melihat sendiri profil kamu di LinkedIn.

Langsung saja jelaskan alasan dan tujuanmu menghubungi, dan jangan membuka pesan dengan bertanya kabar atau pertanyaan kurang penting lainnya.

3. Tanyakan satu hal saja

Berikutnya, pastikan kamu hanya bertanya satu hal saja di dalam pesan pertamamu untuk seorang HRD.

Jika kamu langsung menanyakan banyak hal sekaligus dalam satu pesan, HRD akan malas membaca dan memberikan respons.

Kamu bisa menanyakan hal lain setelah pertanyaan pertama ditanggapi, jadi tidak perlu terburu-buru bertanya semua hal, ya.

4. Buat pesan yang singkat dan padat

Biron Clark, seorang HRD yang terbiasa menerima cold message di LinkedIn menyarankan, sebaiknya pesan dibuat singkat saja.

Menurutnya, lebih baik jika pesan yang dikirim tidak lebih dari 100 kata. Idealnya malah cukup dengan 50-75 kata saja.

Baca Juga: 5 Jenis Pertanyaan yang Boleh Kita Tanyakan ke HRD Saat Interview

Alasannya, HRD akan menerima banyak cold message dalam satu waktu dan tentu tidak akan membaca semuanya.

Biasanya, mereka hanya akan membaca sekilas dan mana yang menarik perhatian serta to the point bakal ditanggapi lebih dulu.

5. Tidak asal copy paste pesan

Agar praktis, kamu barangkali akan membuat template pesan untuk dikirimkan kepada beberapa HRD.

Ketahuilah, cara tersebut tidak tepat untuk dilakukan. Alangkah lebih baik apabila kamu menyesuaikan pesan untuk tiap-tiap HRD dan tidak asal copy paste.

6. Hindari menyertakan attachment

Cold message yang benar sebaiknya tidak menyertakan attachment jenis apapun di dalamnya, seperti PDF, link, atau jenis file lain.

Perekrut akan lebih memilih pesan yang hanya berisi teks, dan bakal mengabaikan pesan dengan lampiran data lain di dalamnya.

Baca Juga: Simak 4 Hal Ini Sebelum Tulis Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Inggris

7. Cari tahu apakah kamu punya koneksi

Sebelum mengirimkan cold message, cari tahu dulu kalau kamu mungkin punya koneksi yang dapat menghubungkanmu dengan HRD sebuah perusahaan.

Kamu bisa menghubungi rekanmu yang bekerja di perusahaan incaran dan bertanya-tanya padanya, baru kemudian mengirim pesan kepada perekrut.

Siapa tahu, dengan bertanya pada koneksimu di LinkedIn akan meingkatkan kesempatan perekrut dalam merespons pesan darimu.

8. Memberi sebelum menerima

Tips ini bisa saja berguna, tapi mungkin juga tidak. Tergantung apakah Kawan Puan punya hubungan yang cukup akrab dengan koneksimu di LinkedIn.

Kawan Puan bisa memulai kiat ini dengan menandai atau mengirimkan link lowongan pekerjaan kepada salah satu orang dari daftar koneksimu.

Dengan membantu mereka terlebih dulu, barangkali mereka juga akan membantu menghubungkan Kawan Puan dengan perekrut di suatu perusahaan.

Contoh Cold Message

Terakhir, berikut contoh cold message anti basa-basi yang bisa kamu kirimkan kepada HRD via LinkedIn:

"Halo (sebutkan nama perekrut),

Saya melihat akun LinkedIn Anda ketika sedang mencari lowongan di (sebutkan nama perusahaan).

Apakah posisi Staf Akuntan (atau sebut posisi lain) tersebut berada di bawah tanggung jawab Anda? Saya menghabiskan 6 tahun belajar akunting dan berpengalaman di perusahaan serupa sebelumnya.

Jika Anda bertanggung jawab atas perekrutan, sata ingin membagikan pengalamanku lainnya sebagai akunting." (*)