4. Email
Selain mencatat dalam jurnal, alangkah baiknya kalau Kawan Puan menyimpan seluruh bukti gaslighting dikirim ke orang yang kamu percayai dengan memanfaatkan teknologi, seperti surat elektronik atau email.
5. Pergi ke Komunitas yang Mendukung Kita
Sebagai informasi, korban yang menerima tindakan gaslighting bisa terkena gangguan mental lho, Kawan Puan. Supaya kondisi psikis lebih baik, cobalah pergi ke seseorang atau kelompok yang anggotanya pernah mengalami kejadian yang sama.
Dengan bergabung ke sebuah komunitas, kamu bisa bercerita dengan orang lain dan niscaya kita bisa mendapatkan kekuatan agar segera bangkit dari persoalan yang menyelimuti.
6. Terapi
Jika memungkinkan, kamu boleh meminta bantuan ke terapis. Sebab, seorang terapis dapat memberi seseorang ruang yang aman untuk berbicara jujur tentang apa yang dirasakan.
7. Mempercayai Naluri Mereka
Begitu seseorang tahu bahwa dapat mempercayai diri sendiri, maka mereka dapat berlatih mendengarkan naluri dan kata hati lagi.
Hingga seiring berjalannya waktu, ini dapat membantu seseorang mendapatkan kembali kesadaran dirinya agar tak terjebak di masalah yang sama. Oleh karena itu jika Kawan Puan memiliki keraban yang mengalami gaslighting, sebisa mungkin percayai mereka, ya.
8. Menahan Keinginan untuk Berdebat
Seseorang yang memiliki bukti gaslighting mungkin merasa tergoda untuk menggunakannya untuk membuktikan bahwa mereka tidak seperti yang dikatakan pelaku. Padahal, hal ini kemungkinan tidak akan mengubah perilaku orang yang menganiaya.
Jika seseorang mengungkapkan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti, orang yang melakukan pelecehan dapat membalas atau mencoba menghapusnya. Oleh karena itu, sebaiknya langsung beri bukti tersebut kepada pihak berwajib.
Jangan simpan informasi ini sendiri, segera bagikan ke teman atau sanak saudaramu agar terhindar dari pelaku kejahatan mental.
(*)
Baca Juga: Stres Kerja Menurunkan Gairah Seksual? Ini yang Bisa Kamu Lakukan