Parapuan.co - Pernahkah kamu dilarang melakukan sesuatu yang menurutmu baik, tapi ibumu tidak menyetujuinya?
Setelah itu kamu terpaksa tidak melakukannya dengan sedih karena ibu tidak mendukungmu.
Kemudian esok harinya, kamu melihat kerusakan atau kehancuran dari sesuatu yang kamu inginkan tersebut.
Baca Juga: Begini Tanda-Tanda Pelecehan Emosional, Tanpa Sadar Sering Kamu Alami
“Ah, untung aku tidak jadi pergi.”
Itulah intuisi seorang ibu.
Terkadang, intuisi dan pendapat memang sulit dibedakan kala diucapkan.
Bahkan, mengetahui kapan harus mempercayai naluri ibu adalah dilema yang diketahui ibu dengan sangat baik.
Apa itu intuisi ibu?
Melansir Parents, naluri atau intuisi merupakan gagasan membuat keputusan tanpa penalaran analitis.
Firasat adalah sinyal dari otak ke saluran gastrointestinal (GI) dan sebaliknya.
Antonio Damasio, MD, Ph.D., ahli saraf dan profesor di University Of Southern California, percaya bahwa emosi memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan, merujuk pada insting sebagai penanda somatik.
Hal ini adalah gagasan bahwa pengalaman emosional masa lalu menciptakan firasat masa depan.
Tidak semua ahli percaya bahwa ibu memiliki intuisi khusus untuk anaknya, tetapi mereka setuju bahwa ibu bisa lebih sensitif atau rentan terhadap isyarat tertentu.
Bagaimana penjelasannya?
Sarah Blaffer Hrdy, Ph.D., seorang antropolog dan penulis Mother Nature: Maternal Instincts and How They Shape the Human Species, mengatakan bahwa intuisi itu dimulai dari rahim.
Naik turunnya hormon kehamilan bersamaan dengan lonjakan oksitosin selama persalinan dan kelahiran, menjadi primadona ibu untuk daya tangkap.
Prioritas utama seorang ibu seringkali adalah memastikan bayinya aman, dan dia akan memiliki ambang batas yang rendah untuk merasakan ada yang salah.
Namun, terkadang apa yang dianggap sebagai intuisi ibu, sebenarnya bukan.
Sebaliknya, kecemasan itu disamarkan sebagai firasat dan dapat membuat kerancuan.
Intuisi adalah pengetahuan bawaan yang diberikan kepada manusia secara alami dan hanya dapat diakses dalam kesadaran yang tenang.
Naluri bisa salah, tetapi intuisi selalu benar.
Intuisi muncul sebagai netral, tidak bermuatan emosional dan hanya informasi.
Sedangkan, rasa takut atau panik memiliki kekuatan emosional yang tinggi karena berhubungan dengan kecemasan ibu.
Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda-tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Bagaimana cara membedakan kecemasan dan intuisi?
Sebagai orangtua, kamu harus benar-benar mengetahui apakah yang dirasakan itu nyata atau dipicu oleh kecemasan.
Melatih konsentrasi diri, sebab intuisi tidak dapat dinilai saat kamu berada dalam stres atau sistem saraf simpatik.
Kecemasan berlebih bisa sangat terlihat karena ada emosional yang tinggi di dalamnya.
Sedangkan, intuisi atau perasaan ibu adalah keputusan yang muncul ketika dirinya tenang tanpa kekhawatiran.
Intuisi muncul sebagai keselamatan dan jawaban ketika mengambil keputusan tertentu.
Sementara itu, kecemasan akan mengambil keputusan dengan lebih tergesa dan banyak larangannya.
Baca Juga: Segalanya Harus Tepat, Ketahui 5 Tanda Kamu Terlalu Perfeksionis