Parapuan.co - Sebagai ibu yang baru saja melahirkan, tentu kita inginnya memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, termasuk memberikan ASI eksklusif.
Sebagaimana yang kita ketahui, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai ia diperbolehkan untuk mengenal makanan lainnya.
Akan tetapi, bagi Kawan Puan yang harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan, maka mau tak mau harus memberikan ASI perah kepada buah hati.
Baca Juga: Tips Memompa ASI yang Benar untuk Ibu Baru Agar Tetap Merasa Nyaman
Biasanya, ASI ini akan dipompa terlebih dahulu, lalu dimasukkan ke dalam suatu wadah khusus, dan disimpan di dalam freezer.
Saat si kecil merasa haus dan lapar, maka ASI perah ini bisa dihangatkan dan diberikan kepada buah hati.
Namun hati-hati, cara menyimpan ASI perah ini tak boleh sembarangan, lo! Penyimpanan ASI perah harus tepat agar kandungan gizinya tetap ada, serta agar tidak busuk.
Melansir dari laman Mayo Clinic, terdapat tips menyimpan ASI perah berikut dengan anjuran dan larangan bagi ibu pejuang ASI.
1. Wadah penyimpanan
Sebelum memompa dan menyimpan ASI perah, pastikan bahwa tangan Kawan Puan sudah dicuci dengan sabun.
Kemudian jika sudah memompa ASI, simpan susu dalam wadah kaca yang sudah berlabel food grade dan pastikan wadah sudah bersih dan tertutup dengan rapat.
Namun jika Kawan Puan menggunakan wadah berbahan plastik, gunakan yang berlabel BPA free.
Kawan Puan juga bisa menyimpannya pada wadah kantung plastik yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI.
Hindari penggunaan kantung plastik yang biasa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sebagai tempat penyimpanan ASI.
2. Daya tahan ASI
Setelah memompa dan menyimpan ASI perah, daya tahan susu akan bergantung suhu tempat penyimpanannya.
- Suhu ruang: setelah dipompa, ASI dapat bertahan dalam suhu ruang selama kurang dari empat jam.
Mengingat daya tahannya hanya sebentar, makanya disarankan untuk langsung menyimpan ASI dalam lemari pendingin jika ingin segera diberikan pada bayi.
- Kulkas: ASI yang sudah dipompa dan disimpan di dalam kulkas dengan suhu 4 derajat dapat bertahan hingga empat hari jika ditaruh di bagian dalam.
Baca Juga: Catat! Ini 7 Makanan Terbaik Untuk Busui yang Bisa Jadi ASI Booster
Namun sebaiknya susu dibiarkan dalam kondisi beku selama tiga hari.
Selain itu, hindari menyimpan ASI di pintu kulkas, karena di posisi tersebut rawan perubahan suhu terutama jika kulkas dibuka tutup terlalu sering.
- Kompres es: ASI yang sudah dipompa dapat juga disimpan dengan menggunakan kompres es. Penyimpanan ini membuat ASI dapat bertahan hingga satu hari.
- Freezer: daya tahan ASI yang disimpan dalam freezer akan lebih lama, yakni bisa sampai 12 bulan bila disimpan di bagian dalam.
Akan tetapi, penggunaan susu beku tetap optimal hanya sampai enam bulan saja.
Perlu diketahui bahwa semakin lama waktu penyimpanan ASI, maka semakin besar juga kemungkinan nutrisi yang terkandung di dalamnya hilang.
3. Cara mencairkan ASI beku
Setelah menyimpannya dalam lemari pendingin dalam kondisi beku, terdapat hal yang perlu dilakukan sebelum memberikannya kepada sang buah hati.
Cairkan ASI perah yang sudah lebih dulu dibekukan, kemudian hangatkan dengan menaruhnya di bawah air hangat.
Baca Juga: Dwi Handayani Curhat Rindu Menyusui Anak, Kenali Penyebab Depresi Usai Berhenti ASI
Hindari menghangatkan botol susu beku di microwave atau di atas kompor dengan cepat.
Sebab, berdasarkan penelitian tindakan ini akan memengaruhi nutrisi di dalam susu.
Selain itu, sebaiknya jangan simpan kembali susu yang sudah Kawan Puan cairkan.
Semoga, tips menyimpan ASI perah ini membantu Kawan Puan untuk memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan si kecil, ya! (*)