Hal tersebut pada akhirnya mendorong adanya regenerasi sel otak yang baru.
Proses autofagi yang berkaitan dengan otak, dapat mencegah gangguan depresi, bipolar, skizofrenia, hingga penyakit alzheimer.
Meningkatkan performa ingatan
Sebuah riset yang ditulis dalam Journal of the Academy of Nutririon and Dietetics (2021), menemukan bahwa saat kita membatasi jam makan, maka otak akan meningkatkan daya ingatnya.
Riset tersebut menyatakan bahwa setelah 4 minggu puasa intermiten, kinerja memori otak meningkat dengan signifikan.
Puasa juga dapat meningkatkan kemampuan otak kita belajar dan mencerna hal-hal baru.
Baca Juga: Hindari Emosi Negatif Saat Berpuasa, Ini 7 Hal yang Bisa Dilakukan
Meningkatkan suasana hati
Sebuah riset yang ditulis dalam Journal of Nutrition Health & Aging (2014), menemukan bahwa setelah 3 bulan puasa intermiten, suasana hati partisipan jauh lebih membaik.
Puasa juga dapat menurunkan ketegangan, kemarahan, dan kecemasan.
Sebuah studi lain di tahun 2018 yang menyelidiki strategi penurunan berat badan menemukan bahwa berpuasa dapat dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan emosional dan pencegahan depresi.