Jarang Diketahui, Berikut Manfaat Ibadah Puasa untuk Kesehatan Mental

Alessandra Langit - Senin, 19 April 2021
Ilustrasi perempuan bahagia
Ilustrasi perempuan bahagia Rifka Hayati, Getty Images

Parapuan.co - Ibadah puasa yang sedang dijalani oleh umat muslim di bulang Ramadan memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Kawan Puan mungkin sudah sering mendengar manfaat berpuasa bagi kesehatan fisik.

Namun ternyata, menjalankan ibadah puasa juga dapat bermanfaat bagi kesehatan mental kita.

Tentu, hal tersebut terjadi karena ada pola konsumsi dan pola hidup sehari-hari yang berubah.

Baca Juga: Sering Merasa Lemas Setelah Buka Puasa? Ternyata Ini Penyebabnya!

Kita tidak bisa melepaskan keterkaitan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental kita.

Saat berpuasa, organ penting tubuh kita mengalami perubahan yang mempengaruhi unsur-unsur kima tertentu yang berperan penting bagi kesehatan mental kita.

Melansir dari Kompas.com, berikut manfaat ibadah puasa untuk kesehatan mental kita.

Mencegah gangguan otak yang memicu depresi

Saat berpuasa, otak kita menjalani proses “pembuangan sampah” yang menumpuk di tubuh. Proses tersebut dinamakan autofagi.

Proses autofagi ini membantu tubuh kita membersihkan sel-sel yang sudah tua dan rusak, serta kotoran yang ada di otak.

Hal tersebut pada akhirnya mendorong adanya regenerasi sel otak yang baru.

Proses autofagi yang berkaitan dengan otak, dapat mencegah gangguan depresi, bipolar, skizofrenia, hingga penyakit alzheimer.

Meningkatkan performa ingatan

Sebuah riset yang ditulis dalam Journal of the Academy of Nutririon and Dietetics (2021), menemukan bahwa saat kita membatasi jam makan, maka otak akan meningkatkan daya ingatnya.

Riset tersebut menyatakan bahwa setelah 4 minggu puasa intermiten, kinerja memori otak meningkat dengan signifikan.

Puasa juga dapat meningkatkan kemampuan otak kita belajar dan mencerna hal-hal baru.

Baca Juga: Hindari Emosi Negatif Saat Berpuasa, Ini 7 Hal yang Bisa Dilakukan

Meningkatkan suasana hati

Sebuah riset yang ditulis dalam Journal of Nutrition Health & Aging (2014), menemukan bahwa setelah 3 bulan puasa intermiten, suasana hati partisipan jauh lebih membaik.

Puasa juga dapat menurunkan ketegangan, kemarahan, dan kecemasan.

Sebuah studi lain di tahun 2018 yang menyelidiki strategi penurunan berat badan menemukan bahwa berpuasa dapat dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan emosional dan pencegahan depresi.

Mengurangi peradangan penyebab OCD

Menjalankan ibadah puasa dapat mengurangi peradangan dalam tubuh yang menyebabkan berbagai macam gangguan pada otak.

Gangguan obsesif kompulsif atau yang lebih kita kenal dengan OCD, termasuk gangguan yang terjadi karena adanya peradangan.

Penyakit alzheimer dan skizofrenia juga termasuk dalam gangguan otak yang dapat dicegah dengan berpuasa.

Mengurangi aliran darah rendah yang berpengaruh pada gangguan otak

Puasa dapat mengurangi tekanan darah saat kita tidur. Hal tersebut dapat mengurangi hipertensi atau pra-hipertensi yang tidak baik untuk kesehatan otak kita.

Aliran darah yang rendah bisa memicu depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ADHD, dan mendorong pikiran untuk bunuh diri.

Baca Juga: Aktif Saat Berpuasa dengan 5 Olahraga Ini supaya Tubuh Tetap Fit!

Wah, ternyata cukup banyak ya, manfaat yang kita dapatkan dengan menjalankan ibadah puasa, termasuk bagi kesehatan mental.

Bagi Kawan Puan yang menjalankan, semangat terus ya, puasanya! (*)

Sumber: health.kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru