Parapuan.co - Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak yang berperilaku baik dan disiplin ya, Kawan Puan.
Para orang tua pun menerapkan berbagai peraturan, larangan, atau batasan tertentu, agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang baik.
Bergantung pada kepribadian anak, ada kalanya gaya pengasuhan yang berbeda, dapat berdampak berbeda pula pada setiap anak.
Namun, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan orang tua, saat menanamkan perilaku baik pada anak.
Baca Juga: Terbawa Sampai Dewasa, Ini Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Trauma
Dilansir dari Times of India, mari simak apa saja kesalahan tersebut.
1. Memarahi anak di depan umum
Kawan Puan, sebaiknya kamu jangan memarahi atau meneriaki anak di depan umum, terutama saat ingin mendisiplinkan mereka, ya.
Mempermalukan anak di depan umum sering kali menjadi bumerang, alih-alih menanamkan perilaku baik. Karena hal itu dapat merusak kepercayaan diri anak.
Mereka mungkin merasa malu, dan mungkin akan membenci kamu sebagai orang tua.
Oleh karena itu, carilah ruang pribadi dan jelaskan kepada mereka kesalahan apa yang dilakukan, ya.
Baca Juga: Hindari Membentak, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Kedisiplinan
2. Mengabaikan permintaan anak
Dalam hal mendisiplinkan anak, mengajari perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah hal yang paling penting.
Namun bukan berarti kamu harus mengabaikan permintaan anak ya, Kawan Puan.
Meskipun mereka menuntut hal-hal yang tidak realistis, alih-alih bersikap acuh tak acuh, lebih baik kamu mendengarkan dan berunding dengan sang anak.
3. Menetapkan aturan yang tidak jelas
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses sebuah perintah.
Sebagai orang tua, Kawan Puan harus menjelaskan detail aturan yang kamu tetapkan untuk mereka.
Sebaiknya jangan memberikan perintah atau aturan yang tidak jelas, ya.
Sampaikan apa yang ingin kamu sampaikan dengan jelas kepada anak.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Paham, Ini 4 Tips Ajarkan Anak Agar Tak Berlaku Rasis
4. Jangan dibawa perasaan
Anak-anak masih kurang dalam hal pengendalian diri dan terkadang mengatakan hal-hal yang mungkin menyakiti orang tua.
Namun sebagai orang tua, kamu harus memahami bahwa apa yang anak katakan adalah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Daripada merasa terluka dan bereaksi berlebihan, yang dapat kamu lakukan adalah membantu anak memahami bagaimana rasa hormat.
Selain itu, ajarkan juga kepada anak bahwa tidak semua yang mereka inginkan dapat didapatkan.
5. Mengomel dan terus menyalahkan
Setiap anak membuat kesalahan dan mereka perlu tahu kapan mereka melakukan kesalahan.
Namun membahasnya terus menerus dan mengomeli anak, mungkin tidak terlalu efektif.
Mereka justru akan menyimpang dari masalah sebenarnya dan hanya akan menemukan kesalahan dalam perilaku orang tua terhadap mereka.
Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Tips dan Anjuran Menyimpan ASI Perah Supaya Awet
6. Membandingkan dengan anak lain
Sering kali orang tua berpikir membandingkan anak mereka dengan orang lain, dapat memotivasi mereka untuk mencapai hal-hal yang lebih baik.
Tapi sebenarnya, hal itu hanya menyebabkan penurunan harga diri dan kepercayaan diri anak. Dia akan merasa kurang dari orang lain.
Sebaiknya jangan pernah membuat perbandingan, bahkan di antara saudara kandung.
Akui fakta bahwa setiap anak itu unik. Orang tua perlu meningkatkan bakat dan kemampuan yang dimiliki setiap anak.
(*)