Fokus diri yang tinggi ini bisa menciptakan lebih banyak kecemasan dan depresi. Heightened self-focus inilah lebih mempengaruhi perempuan dibandingkan laki-laki.
Lebih jauh, Emily Falk, profesor komunikasi Universitas Pennsylvania juga menambahkan bahwa peran ganda perempuan juga bisa menjadi salah satu faktor tingginya angka Zoom burnout.
Baca Juga: Zoom Fatigue Nyata Adanya, Yuk Kenali Tanda-tanda dan Penyebabnya
Menurutnya, banyak perempuan yang harus bekerja sekaligus mengurus urusan rumah tangga dan anak.
Untuk mengatasi hal ini Mollie West Duffy, penulis dari “No Hard Feelings: The Secret Power of Embracing Emotions at Work,” menyarakan para perusahaan untuk mulai mempertimbangkan kerja secara offline atau kembali ke kantor.
Nah Kawan Puan, apakah kamu juga pernah mengalami Zoom burnout ini? (*)