Mengetahui Perasaan Bisa Melalui 5 Bahasa Tubuh Ini, Simak Yuk!

Putri Mayla - Rabu, 21 April 2021
Bahasa tubuh bisa menunjukkan perasaan kita
Bahasa tubuh bisa menunjukkan perasaan kita Shutterstock

Parapuan.co – Bukan hanya dari perkataan, perasaan kita juga bisa terlihat dari Bahasa tubuh kita lho, Kawan Puan.

Sering kali, bahasa tubuh tidak bisa berbohong.

Karena bisa ada makna di balik bahasa tubuh yang diperlihatkan oleh seseorang atau bahkan bahasa tubuh kita sendiri.

Melansir dari laman Psychology Today, berikut bahasa tubuh yang dapat memperlihatkan perasaan yang sebenarnya.

Baca Juga: Gejala Flu dan Pilek Teratasi dalam Waktu Singkat dengan Brokoli, Begini Caranya

1. Senyuman palsu

Menurut Psikolog ahli komunikasi nonverbal, Paul Ekman, membedakan antara senyum sebenarnya (senyum Duchenne) dan senyuman palsu.

Senyuman Duchenne menunjukkan kebahagiaan sejati, sedangkan senyum palsu tidak.

Kita menggunakan senyum palsu saat berusaha terlihat senang atau terhibur.

Namun, faktanya kita tidak merasa nyaman di dekat seseorang.

Apakah Kawan Puan pernah mengalaminya?

Senyum "asli" maupun senyum "palsu" sama-sama memiliki ciri khas, yaitu sudut bibir yang mengarah ke atas.

Bedanya, dalam senyum Duchenne atau senyum asli, mata menyempit dan sudut luarnya berkerut.

Baca Juga: Boleh Dilakukan Saat Puasa, Ini Sederet Manfaat Tidur Siang Bagi Tubuh

2. Menenangkan diri

Saat Kawan Puan cemas, stres, atau merasa tidak nyaman, tubuh cenderung melakukan isyarat nonverbal untuk menenangkan diri.

Seperti mengusap tangan, memegang bagian tubuh, mengusap kaki, atau leher.

Hal ini merupakan upaya kita untuk menenangkan kecemasan dengan menyentuh diri kita.

3. Postur Tubuh

Saat Kawan Puan merasa bangga dan percaya diri, tubuh akan menerapkan postur tubuh yang tegak.

Sebaliknya, saat sedih, tubuh cenderung membungkuk dan kepala tertunduk.

4. Tatapan mata

Tatapan mata bisa menjadi salah satu bahasa tubuh yang mudah untuk terlihat ya, Kawan Puan.

Tatapan mata dapat memberi tahu orang lain sesuatu tentang minat kita terhadap mereka.

Misalnya, saat seseorang berbicara kepada kita, kita akan terlihat antusias jika menatap mata lawan bicara kita.

Sementara jika mata kita berpaling, artinya kita tidak tertarik dengan apa yang diobrolkan.

Baca Juga: Kekurangan Tidur Selama Ramadan Bisa Berdampak Negatif, Ini Kata Ahli!

 

5. Reaksi yang kurang

Senyuman palsu adalah salah satu jenis shortfall signal atau reaksi yang menunjukkan kekurangan, di mana kita sebenarnya tidak antusias akan sesuatu.

Sementara jenis reaksi shortfall lainnya adalah ketika kita memerlihatkan sedikit kemarahan atau kemarahan palsu pada sesuatu yang dikatakan seseorang.

Biasanya, reaksi shortfall menunjukkan bahwa kita tidak terlalu terlibat dalam apa yang sedang terjadi. (*)

 

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja