Parapuan.co - Kesemutan merupakan hal yang sering terjadi saat kita berada pada satu posisi yang lama.
Hal ini terjadi karena saraf mendapatkan tekanan yang kuat pada posisi tersebut.
Jika kita sudah beralih posisi atau bergerak, rasa kesemutan akan hilang.
Kesemutan dibagian kaki tidak perlu untuk mendapatkan bantuan medi namun jika kesemutan terus-menurus terjadi akan lebih baik jika segera mengunjungi dokter.
Kesemutan yang terjadi secara terus-menurus merupakan sebuah gejala yang ditunjukan karena adanya penyakit kronis pada tubuh.
Baca Juga: Selain untuk Skincare, Ini 5 Manfaat Centella Asiatica untuk Kesehatan
Melansir dari Healthline.com, berikut beberapa penyakit dengan gejala kesemutan terus-menerus.
Multiple Sclerosis (MS)
Multiple Sclerosis merupakan penyakit pada sistem saraf pusat.
Penyakit ini menyerang sistem pelindung pada syaraf dan membuat syaraf kehilangan kekebalannya.
Hal ini mengakibatkan kerusakan pada saraf dan gangguan komunikasi antara otak dan tubuh.
Kesemutan yang terjadi pada tubuh, wajah, tangan dan kaki adalah salah satu gejala paling umum dari Multiple Sclerosis.
Gejala lain yang ditunjukan Multiple Sclerosis adalah:
- Mudah lelah
- Kesulitan dalam keseimbangan
- Kejang otot
- Perubahan kognitif
Multiple Sclerosis bukan penyakit yang mudah didiagnosis hanya dengan gejala tersebut.
Dokter akan melukakan tindakan secara teliti seperti melakukan pemeriksaan neurologis untuk menguji refleks, keseimbangan, dan fungsi saraf.
Mereka juga akan mengambil tindakan lain seperti menganalisis cairan tulang belakang.
Meskipun belum ditemukan obat untuk Multiple Sclerosis, masih ada pilihan untuk membantu memperlambat perkembangan penyakit dan mengelola gejalanya.
Hipoteroidisme merupakan kondisi di mana tiroid dalam tubuhmu kurang aktif.
Hal tersebut menyebabkan tubuhmu tidak dapat menghasikan hormon tiroid untuk mendukung kebutuhan tubuh.
Hipoteroidisme juga ditunjukan dengan gejala awal kesemutan pada tangan dan kaki.
Selain itu hipoteroidisme memiliki gejala-gejala lain seperti:
- Mudah lelah
- Penambahan berat badan
- Wajah bengkak
- Periode menstruasi yang tidak teratur
- Nyeri sendi dan otot
- Benjolan pada leher
Baca Juga: Mengenal Teratozoospermia, Keadaan Abnormal Pada Sperma Laki-laki
Hipoteroidisme yang tidak diobati akan menyebabkan komplikasi yang lebih parah seperti Neuropati Perifer.
Neuropati Perifer adalah kerusakan pada saraf tepi.
Kesemutan dan mati rasa pada kaki merupakan efek Neuropati Perifer.
Untuk mendiagnosis Hipoteroidisme, dokter akan mengambil sampel darah untuk melakukan Thyroid Stimulating Hormone (TSH).
Tingkat TSH yang tinggi mungkin dapat menunjukan jika kamu menderita Hipoteroidisme.
Pengobatan Hipoteroidisme melibatkan penggunaan hormon buatan yang dipantau oleh dokter.
Perwatan hipoteroidisme biasanya dilakukan seumur hidup.
Tarsal Tunnel Syndrome (TTS)
Tarsal Tunnel Syndrome menyebabkan nyeri, kesemutan, hinga rasa terbakar di pergelangan kaki, tumit, dan kaki.
Kondisi ini disebabkan oleh kompresi saraf tibialis yang membentang dalam pergelangan kaki.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan kamu untuk melakukan test tertentu.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Pengidap Teratozoospermia Bisa Tetap Miliki Keturunan
Mereka mungki akan melakukan tes tinel, di mana mereka akan menekan saraf tibialis kamu.
Jika tekanan tersebut menyebabkan kesemutan, maka kamu mengidap TTS.
Perawatan TTS bervariasi tergantung pada gejalanya.
Jika gejala yang ditunjukan ringan kamu hanya perlu istirahat dan mendapatkan perawatan seperti suntikan kortikosteroid untuk mengurangi rasa sakit atau peradangan.
Namun jika gejala yang ditunjukan cukup parah, dokter akan merencanakan pembedahan.
(*)