Parapuan.co - Saat kamu dan pasangan bercerai, anak adalah salah satu pihak yang terkena dampak dari perceraianmu.
Untuk itu, kamu harus memberitahu anak tentang apa yang terjadi dalam pernikahanmu.
Memang sulit rasanya menyampaikan berita buruk pada anak, akan tetapi anak berhak mengetahuinya.
Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini
Melansir Kids Health, PARAPUAN merangkum 5 hal yang harus kamu perhatikan saat membicarakan perceraianmu pada anak.
1. Beritahu Walau Susah
Setelah yakin dengan rencanamu dan pasangan untuk berpisah, bicarakanlah dengan anakmu.
Meskipun tidak ada cara mudah untuk menyampaikan kabar tersebut, jika mungkin mintalah kedua orang tua hadir untuk percakapan ini.
Saat memberi tahu anak, hindari menceritakan rasa bersalah, marah, atau disalahkan.
Sebelumnya, kamu bisa mengatur dirimu terlebih dahulu agar tidak marah atau kesal selama membicarakannya.
2. Sesuaikan dengan Umur Anak
Saat memberitahu anak, sesuaikan dengan usia, kedewasaan, dan temperamen.
Namun, intinya, sampaikan pada anak bahwa apa yang terjadi antara orang tuanya bukanlah kesalahan anak.
Kebanyakan anak akan merasa disalahkan tentang apa yang terjadi pada orang tuanya sehingga penting bagi kamu untuk terus memberi tahunya.
Baca Juga: Berisiko Tinggi! Ini Alasan Tak Boleh Tinggalkan Anak Sendirian di Mobil
Beri tahu anakmu bahwa terkadang orang dewasa mengubah cara mereka mencintai satu sama lain atau tidak dapat menyetujui berbagai hal sehingga mereka harus hidup terpisah.
Ingatkan mereka bahwa anak-anak dan orang tua terikat satu sama lain untuk hidup, melalui kelahiran atau adopsi.
Orang tua dan anak-anak sering kali tidak sepakat dalam berbagai hal, tetapi itu adalah bagian dari lingkaran kehidupan - orang tua dan anak-anak tidak berhenti saling mencintai atau bercerai.
Untuk memberi tahu anakmu yang masih kecil, kamu dapat mengatakan seperti ini:
"Ibu dan ayah akan tinggal di rumah yang berbeda sehingga mereka tidak terlalu sering bertengkar, tapi kami berdua sangat mencintaimu."
Jika anakmu sudah menginjak remaja, mungkin ia akan lebih paham tentang apa orang tua, dan mungkin memiliki lebih banyak pertanyaan berdasarkan apa yang mereka dengar dan pahami dari percakapan dan pertengkaran.
3. Bersikap Jujur
Beri anak informasi yang cukup untuk mempersiapkan mereka menghadapi perubahan yang akan datang dalam hidup mereka.
Cobalah untuk menjawab pertanyaan mereka sejujur mungkin.
Ingatlah bahwa anak-anak tidak perlu mengetahui semua alasan di balik perceraian. Apalagi terlibat untuk menyalahkan orang tuanya yang lain.
Cukup bagi mereka untuk memahami apa yang akan berubah dalam rutinitas harian mereka, apa yang penting baginya dan tidak.
Baca Juga: Menangis di Depan Anak-Anak, Bolehkah? Ini Penjelasan dari Ahli
4. Perhatikan Perubahan Darinya
Reaksi setiap anak tentang perpisahan orang tuanya bisa bermacam-macam. Ada yang langsung kesal, ada juga yang malah tak bisa bereaksi apapun.
Jika anakmu kesal dan marah, beritahu dia bahwa kamu peduli atas perasaan mereka serta yakinkan bahwa perasaan mereka dapat dimengerti.
Kalau anakmu tidak langsung bereaksi, beri tahu dia bahwa dia bisa membicarakan perasaannya kapanpun dia siap.
Selain itu, ada juga beberapa anak yang mencoba menyenangkan orang tua mereka dengan bertindak seolah-olah semuanya baik-baik saja.
Atau mencoba menghindari perasaan sulit dengan menyangkal bahwa mereka merasakan kemarahan atau kesedihan atas berita tersebut.
Akibatnya, stres muncul dan dilampiaskan di tempat lain, seperti sekolah, pertemanan, perilaku, dan pola hidup mereka.
Untuk itu, kamu juga perhatikan perilakunya, ya.
5. Ajarkan Anak Untuk Beradaptasi
Perceraian menjadi perubahan besar untuk anakmu. Penyesuaian pengaturan hidup harus ditangani secara bertahap.
Kamu dan mantan pasangan nantinya akan mengurus proses hak asuh dan akan ada keputusan akhirnya yang cocok untuk kedua belah pihak.
Saat memutuskan bagaimana menangani waktu bersama anak, fokuskan apa yang terbaik untuknya.
Baca Juga: Menjadi Orang Tua Teladan, Ketahui 5 Langkah Mudah Mendidik Anak dengan Baik
Penting bagi orang tua untuk menyelesaikan masalah ini sendiri dan tidak meminta anak untuk memilih.
Saat membicarakannya, ajarkanlah bahwa anak akan menjalani hidup yang berbeda dibanding sebelumnya dengan baik. (*)