Ingin Menggunakan Popok Kain untuk Bayi? Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini

Firdhayanti - Selasa, 27 April 2021
popok kain
popok kain pixabay.com/designedbypk

Parapuan.co - Sekarang popok bayi tak hanya terbuat dari plastik saja, melainkan juga sudah ada popok bayi kain.

Popok kain ini termasuk popok yang dapat digunakan berulang kali. 

Sebelum kemunculan popok sekali pakai, orang-orang memakai popok kain untuk bayi. 

Popok kain sering digunakan untuk bayi yang baru lahir karena lembut untuk kulit bayi yang masih sensitif. 

Baca Juga: Bayi Mengalami Bingung Puting? Jangan Panik, Atasi dengan Cara Berikut!

Jenis-Jenis Popok Kain

Popok kain sendiri terdiri dari dua jenis, yakni popok kain biasa dan juga clodi (cloth diaper). 

Biasanya, popok kain biasa menggunakan bentuk tali dan tidak memiliki lapisan kain lagi. 

Sementara clodi merupakan popok kain yang lebih modern dengan bentuk seperti popok daur ulang dan menggunakan lapisan kain microfiber. 

Kelebihan dan Kekurangan Popok Kain

Melansir Medical News Today, ini dia kelebihan dan kekurangan popok kain. 

Jika kamu menggunakan popok kain, berikut beberapa kelebihannya: 

Baca Juga: Hati-Hati, Memberi MPASI pada Bayi Sebelum 6 Bulan Berbahaya, Lho!

  • Mendukung latihan pispot pada bayi. Saat memakai popok kain, bayi bisa merasakan popok yang sudah basah. 
  • Membantu untuk mengurangi iritasi kulit jika bayi memiliki reaksi terhadap bahan kimia dan mengurangi paparan alergen. 
  • Terhindar dari paparan kimia yang terdapat pada popok sekali pakai. 
  • Ramah lingkungan. 
  • Lebih terjangkau. 
  • Dapat dipakai berulang kali. 

Meskipun begitu, popok kain juga memiliki kekurangannya: 

  • Harus sering dicuci. 
  • Tidak praktis. 
  • Mudah bocor
  • Diperlukan teknik pencucian yang benar agar popok benar-benar bersih. 
  • Saat bayi dipangku dan buang air bisa terkena baju kita. 

Pemakaian dan Penggantian Popok 

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dalam situs resminya, saat mengganti popok, usahakan untuk menutup tubuh bayi. 

Saat mengganti popok, beberapa bayi cenderung langsung berkemih ketika popoknya terbuka. Dengan ditutupnya tubuh si kecil, kamu dapat menghindari ceceran air kemih yang tidak perlu. 

Sebelum membuka popok yang kotor, siapkan popok yang baru di bawahnya.

Baca Juga: Kurangi Risiko Kematian, Hati-hati Menidurkan Bayi di Ayunan

Setelah membuka popok kotor, usap pantat bayi dengan bagian depan dan dalam popok, lalu geser posisinya ke bawah bokong bayi. Hal ini sekaligus dapat menjaga agar popok yang bersih tidak terkena kotoran.

Setelah itu, bersihkan anus bayi dan daerah kemaluan dengan lap bersih atau tisu basah yang tidak mengandung pewangi dan alkohol. Jangan lupa keringkan untuk mencegah pertumbuhan kuman. Setelah itu,  pakaikan popok baru yang sebelumnya sudah dipersiapkan.

Pastikan bahwa popok yang dipakaikan cukup rapat sehingga tidak terjadi kebocoran, tetapi juga tidak terlalu ketat untuk menghidari terjadinya ruam popok.

Berapa Lama Memakai Popok? 

Penting untuk diingat bahwa popok harus selalu diganti setiap selesai berkemih atau buang air besar. Bila menggunakan bahan AGM, gantilah sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali.

Baca Juga: Mengapa Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah? Ini Sederet Penyebabnya

Untuk menentukan perlu tidaknya penggantian popok, kamu melihat perubahan pada urin.

Nah, gimana Kawan Puan? Menarik ya, informasi soal popok kain ini?(*)

 

Sering Jadi Pertanyaan, Apa yang Harus Dilakukan setelah Donor Darah?