Hati-Hati! Walau Enak, 5 Makanan Ini Mengandung Pemanis Buatan yang Tak Sehat

Alessandra Langit - Selasa, 27 April 2021
Ilustrasi perempuan mengonsumsi makanan manis
Ilustrasi perempuan mengonsumsi makanan manis Freepik

Parapuan.co - Menjelang berbuka puasa pasti kita sudah membayangkan hidangan segar dan manis.

Makanan dan minuman manis tentu menjadi menu buka puasa favorit semua keluarga.

Jika Kawan Puan terbiasa mengolah hidangan manis dengan alami di rumah masing-masing, tentu tidak ada masalah jika kita mengonsumsinya setiap hari.

Namun, ada jika kita mengonsumsi hidangan manis dari luar, yang kita tidak tahu bahan dasarnya, dapat membahayakan kesehatan kita.

Baca Juga: 8 Bahan Makanan Sehat Sumber Immune Booster untuk Usia 40 ke Atas

Tidak semua produk makanan dan minuman manis yang beredar di pasar menggunakan pemanis alami.

Banyak produk yang menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Melansir dari Kompas.com, menurut pakar nutrisi Dokter Tan Shot Yen, keamanan pemanis buatan masih menjadi pertanyaan karena mengandung rasa manis yang sangat tinggi.

Berikut beberapa jenis makanan yang sudah dipastikan menggunakan pemanis buatan.

1. Permen karet

Siapa yang tidak suka permen karet?

Permen karet merupakan camilan yang sering kita konsumsi untuk membantu kita lebih fokus saat sedang bekerja atau belajar.

Namun beberapa produk permen karet mengandung pemanis buatan yang berbahaya.

Salah satu jenis pemanis buatan yang ada di permen karet adalah neotam.

Neotam memiliki tingkat kemanisan antara 7 ribu hingga 13 ribu kali lebih manis dibandingkan dengan gula sukrosa.

 

2. Minuman bersoda

Berbuka puasa akan terasa lebih segar dengan minuman bersoda.

Apa lagi dicampur dengan es batu yang dingin.

Namun, perlu diperhatikan, dalam satu kaleng minuman bersoda terdapat pemanis buatan jenis aspartam.

Aspartam diduga berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Aspartam memiliki tingkat manis 180 kali lebih tinggi daripada gula pasir.

Baca Juga: Simak! 5 Sumber Makanan Ini Sangat Baik Dikonsumsi Penderita Anemia

3. Minuman diet

Produk diet yang awalnya diperuntukan bagi kesehatan kita, ternyata dapat membahayakan bila kita tidak memperhatikan kandungannya.

Pemanis buatan siklamat terkenal dengan pengganti gula yang rendah kalori. 

Tidak heran bila kita menemukan banyak produk diet yang menggunakan pemanis buatan siklamat.

Pemanis buatan siklamat dapat meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi.

Di antara pemanis buatan lainnya, siklamat menjadi jenis yang memiliki tingkat kemanisan terendah, yaitu sekitar 30 hingga 50 kali lebih manis dibanding gula biasa.

4. Es krim kemasan

Es krim merupakan hidangan penutup favorit keluarga.

Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa menyukai es krim.

Namun, jika es krim yang kamu konsumsi adalah es krim kemasan, bisa dipastikan es krim tersebut mengandung pemanis buatan.

Rasa manis yang terkandung dalam es krim berasal dari pemanis buatan acesulfame potassium

Acesulfame potassium memiliki tingkat kemanisan 200 kali lebih tinggi dari gula pasir.

Baca Juga: 7 Pilihan Rasa Es Krim Ini Bisa Ungkap Karakter Penggemarnya, Lho!

5. Saus salad

Salad merupakan makanan sehat yang sering kita konsumsi untuk menjaga keseimbangan berat badan.

Namun, salad bisa jadi membahayakan bila kita tidak memperhatikan kandungan pemanis yang ada di sausnya.

Saus salad yang tidak alami biasanya mengandung pemanis buatan sakarin.

Satu porsi sakarin setara dengan satu sendok teh gula pasir. 

Selain saus salad, sakarin juga bisa ditemukan di dalam pasta gigi, kosmetik, dan beberapa produk obat-obatan.

Baca Juga: 7 Jenis Makanan dengan Kadar Vitamin D Tinggi, Cegah Paparan COVID-19

Kawan Puan, bukan kesalahan jika kita ingin berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis.

Namun, ada baiknya bila kita periksa terlebih dahulu jenis pemanis yang ada di makanan atau minuman tersebut.

Kawan Puan juga bisa mengganti konsumsi makanan dan minuman manis kemasan dengan memasak hidangan manis sendiri di rumah.(*)



REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029