Dampak Negatif Hurry Sickness, Salah Satunya Bisa Picu Stres

Firdhayanti - Rabu, 28 April 2021
Selalu terburu-buru setiap waktu dapat mempengaruhi kesehatan mental, kinerja, dan juga hubunganmu dengan orang lain, lho
Selalu terburu-buru setiap waktu dapat mempengaruhi kesehatan mental, kinerja, dan juga hubunganmu dengan orang lain, lho Jevgeni Salihhov

 

Parapuan.co - Dalam situasi tertentu, kita dapat merasa terburu-buru. 

Seperti mengejar jadwal transportasi umum atau mengerjakan suatu tugas, wajar untuk merasa terburu-buru. 

Ditambah kehidupan modern saat ini yang menuntut kita untuk dapat melakukan banyak hal dalam waktu singkat. 

Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda-tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Namun, jika merasa terburu-buru terus menerus, hal tersebut bukanlah hal yang wajar. 

Boleh jadi kamu mengalami 'hurry sickness'. 

Melansir Huffpost,  hurry sickness adalah pola perilaku di mana seseorang merasa cemas atas rasa urgensi yang terus menerus, bahkan ketika sesuatu tidak harus bergerak terlau cepat. 

Hal ini dapat menjadikan dampak negatif pada fisik, mental, pekerjaan, dan juga hubunganmu dengan orang lain. 

"Berada dalam perasaan terburu-buru terus menereus akan menimbulkan stres. Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kamu dan mengganggu jam tidur hingga tingkat energimu," kata Lee Chambers , seorang psikolog lingkungan dan konsultan kesejahteraan. berbasis di Inggris. 

Selain stres, selalu terburu-buru juga mengakibatkan kita akan sulit fokus terhadap suatu hal yang akhirnya dapat mempengaruhi kinerja dan suasana hati. 

Baca Juga: Kenali Bedanya! Ini 6 Tanda yang Muncul Bila Kamu Seorang Workaholic

“Ini memengaruhi perilaku kita, terutama terhadap orang lain dan situasi yang menunda kita, mengakibatkan perasaan gagal, mudah tersinggung dan hipersensitif kadang-kadang, marah dan frustrasi,” kata Lee. 

Selain itu, kebutuhan untuk mendapatkan pencapaian atas suatu hal yang banyak dalam waktu yang lebih sedikit dapat mengalihkan perhatian dan emosional kita dari hubungan yang bermakna dalam hidup kita. 

"Kami kehilangan kesabaran dengan orang-orang yang kami cintai yang tidak bergerak dengan kecepatan yang sama, kami tidak hadir bersama mereka, dan kami berjuang untuk terhubung dan berempati, karena dukungan emosional untuk orang lain menghabiskan waktu," jelas Lee. 

Lee pun mengatakan bahwa hal ini akhirnya akan menyebabkan hilangnya emosi, serta memicu konflik dan rasa putus asa. 

Untuk itu, jangan lupa untuk menenangkan dirimu ya, Kawan Puan! (*) 

Sumber: 

https://www.huffpost.com/entry/signs-of-hurry-sickness-how-to-deal_l_6081d78de4b0dff254039874

 

 

Sumber: huffpost.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru