Mengenal Irma Hidayana, Penggagas Platform Lapor Covid-19 yang Peduli Hak Kesehatan Perempuan

Arintha Widya - Jumat, 30 April 2021
Dokumen Pribadi Irma Hidayana
Dokumen Pribadi Irma Hidayana Irma Hidayana

Baca Juga: Selain Maudy Ayunda, Ada Jessica Lin yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia, Siapa Dia?

Irma menyimpulkan, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dibutuhkan tata laksana yang baik (good governance).

Dari situlah kemudian Irma Hidayana menggagas LaporCovid19 bagi masyarakat yang memerlukan penanganan kesehatan, terutama di masa pandemi, dengan lebih cepat, akurat, dan transparan.

Kurang dari sepekan sejak diumumkannya pasien Covid-19 pertama di Indonesia, terbentuklah LaporCovid19.org.

Para Perempuan Sumber Inspirasi Irma Hidayana

Selain masyarakat secara umum, Irma Hidayana fokus pula pada kesehatan ibu dan anak.

Ia pernah bekerja di LSM Internasional yang menangani kesehatan ibu dan anak, juga aktif dalam asosiasi advokasi ibu menyusui.

Baca Juga: Tinggalkan Karier di Amerika Demi Jadi Barista, Ini Kisah Evani Jesslyn Mendalami Dunia Kopi

Tak heran jika ide Irma untuk turut aktif mewujudkan masyarakat yang sehat, terlebih di masa pandemi seperti sekarang, juga dipengaruhi oleh ibu-ibu inspiratif.

Bukan orang besar, melainkan ibu-ibu Kendeng (Rembang, Jawa Tengah) yang memperjuangkan nasib mereka sebagai petani dalam melarang pembangunan Pabrik Semen, yang menginspirasi Irma.

Ia menilai perjuangan ibu-ibu di Kendeng sangat tepat, terutama dalam melestarikan alam pertanian yang selama ini menghidupi mereka.

Terlebih, kelestarian alam adalah salah satu faktor penentu kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Cerita Charina Prinandita Masuk Forbes 30 Under 30 Berkat Fast Food

"Kalau alam lestari, para petani pasti akan bercocok tanam. Mereka akan menanam sumber pangan hijau yang itu sangat baik juga untuk kesehatan, dibandingkan makanan pabrik," kata Irma.

Tak hanya perjuangan ibu-ibu Kendeng, sumber inspirasi Irma Hidayana lainnya adalah sosok Maria Catarina Sumarsih.

Maria Sumarsih ialah ibu yang putranya bernama Benardinus Realino Norma Irawan, menjadi salah satu korban tewas dalam Tragedi Semanggi I (1998).

Baca Juga: Berdayakan Pengungsi Perempuan, Tamara Gondo Memulai Bisnis Fashion Liberty Society

Ia masih terus memperjuangkan hak-haknya dan putranya, setidaknya untuk menerima permintaan maaf dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Selanjutnya dari kalangan akademisi dan ilmuwan, Irma Hidayana mengaku menjadikan Harawati Sudoyo sebagai panutan.

Baginya, Herawati Sudoyo ialah perempuan yang memanfaatkan ilmu dan hasil penelitiannya demi kemaslahatan masyarakat.(*)