Parapuan.co - LaporCovid19 bisa dibilang telah menjadi pelopor platform digital berisi informasi seputar pandemi Covid-19 yang transparan bagi masyarakat.
Platform ini dijalankan oleh organisasi independen sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan kesehatan.
Inisiatornya adalah seorang perempuan inspiratif yang pernah menempuh pendidikan jurusan Filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Irma Hidayana.
Baca Juga: Bangga! Nora Al Matrooshi Jadi Astronot Perempuan Pertama Asal Uni Emirat Arab
Perempuan yang semasa kuliah pernah ikut aksi demo mahasiswa tahun 1998 ini tentu tak pernah menyangka, jadi seperti apa ia di masa depan.
Namun, masa depan sendirilah yang membuktikan bahwa ia mampu menjadi lebih dari sekadar partisipan aksi.
Irma Hidayana dulunya banyak mengkritisi pemerintahan Orde Baru bersama rekan-rekannya di pers mahasiswa.
Sikap kritisnya itu ternyata bertahan lama dan membuatnya banyak memerhatikan kinerja pemerintah, hingga kemudian bekerja di ICW (Indonesia Corruption Watch).
Baca Juga: Berduel dengan Dewa Kipas, Ini Profil Pecatur Grand Master Putri Indonesia Irene Kharisma Sukandar
Di ICW, ia menjabat sebagai Deputy to Public Service Monitoring yang bersinggungan langsung dengan urusan yang menyangkut masyarakat.
Pengalamannya di ICW membuatnya sadar, betapa banyak kebijakan pemerintah yang tidak transparan dan justru merugikan masyarakat.
Rupanya, dari pengalaman organisasi dan pekerjaan inilah kepedulian Irma terhadap kondisi masyarakat tumbuh.
Latar Belakang Inisiasi LaporCovid19
Keprihatinannya akan nasib masyarakat semakin besar setelah ia menempuh pendidikan S2 dan S3 jurusan Public Health di Montclair State University.
Kemudian pada 2008, Irma Hidayana secara spesifik lebih memerhatikan isu kesehatan masyarakat dan mengawasi penanganan kesehatan oleh pemerintah.
Baca Juga: Masuk Miss Grand Internasional, Ini Profil Lengkap Aurra Kharisma
Bahwasanya, salah satu ciri pemerintahan yang baik adalah yang peduli terhadap hak atas kesehatan yang dimiliki masyarakat.
Berkaitan dengan kesehatan masyarakat, menurutnya cara pemerintah menangani pandemi Covid-19 sejak awal kurang menyeluruh.
"Saya waktu S2 itu pernah mendapat mata kuliah Public Health Policy yang itu sangat relevan melihat situasi sekarang ini," terang Irma Hidayana kepada PARAPUAN.
"Saya melihat, menghubungkan antara masyarakat, kesehatan masyarakat dengan HAM, hak atas kesehatan yang semua itu bergantung pada good governance," imbuhnya.
Baca Juga: Selain Maudy Ayunda, Ada Jessica Lin yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia, Siapa Dia?
Irma menyimpulkan, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dibutuhkan tata laksana yang baik (good governance).
Dari situlah kemudian Irma Hidayana menggagas LaporCovid19 bagi masyarakat yang memerlukan penanganan kesehatan, terutama di masa pandemi, dengan lebih cepat, akurat, dan transparan.
Kurang dari sepekan sejak diumumkannya pasien Covid-19 pertama di Indonesia, terbentuklah LaporCovid19.org.
Para Perempuan Sumber Inspirasi Irma Hidayana
Selain masyarakat secara umum, Irma Hidayana fokus pula pada kesehatan ibu dan anak.
Ia pernah bekerja di LSM Internasional yang menangani kesehatan ibu dan anak, juga aktif dalam asosiasi advokasi ibu menyusui.
Baca Juga: Tinggalkan Karier di Amerika Demi Jadi Barista, Ini Kisah Evani Jesslyn Mendalami Dunia Kopi
Tak heran jika ide Irma untuk turut aktif mewujudkan masyarakat yang sehat, terlebih di masa pandemi seperti sekarang, juga dipengaruhi oleh ibu-ibu inspiratif.
Bukan orang besar, melainkan ibu-ibu Kendeng (Rembang, Jawa Tengah) yang memperjuangkan nasib mereka sebagai petani dalam melarang pembangunan Pabrik Semen, yang menginspirasi Irma.
Ia menilai perjuangan ibu-ibu di Kendeng sangat tepat, terutama dalam melestarikan alam pertanian yang selama ini menghidupi mereka.
Terlebih, kelestarian alam adalah salah satu faktor penentu kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Cerita Charina Prinandita Masuk Forbes 30 Under 30 Berkat Fast Food
"Kalau alam lestari, para petani pasti akan bercocok tanam. Mereka akan menanam sumber pangan hijau yang itu sangat baik juga untuk kesehatan, dibandingkan makanan pabrik," kata Irma.
Tak hanya perjuangan ibu-ibu Kendeng, sumber inspirasi Irma Hidayana lainnya adalah sosok Maria Catarina Sumarsih.
Maria Sumarsih ialah ibu yang putranya bernama Benardinus Realino Norma Irawan, menjadi salah satu korban tewas dalam Tragedi Semanggi I (1998).
Baca Juga: Berdayakan Pengungsi Perempuan, Tamara Gondo Memulai Bisnis Fashion Liberty Society
Ia masih terus memperjuangkan hak-haknya dan putranya, setidaknya untuk menerima permintaan maaf dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Selanjutnya dari kalangan akademisi dan ilmuwan, Irma Hidayana mengaku menjadikan Harawati Sudoyo sebagai panutan.
Baginya, Herawati Sudoyo ialah perempuan yang memanfaatkan ilmu dan hasil penelitiannya demi kemaslahatan masyarakat.(*)