Rencana Sudah Ada Sejak Maret
Imran menyatakan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak bulan Maret lalu.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Imran kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Imran juga menceritakan bahwa AI dan teman-temannya bekerja sama membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar.
Baca Juga: Kenapa Kita Menormalkan Konten TikTok Berisi Pelecehan Seksual? Ini Jawaban Komnas Perempuan
"Mereka hanya buka baju saja (saat menangkap babi)," ujarnya.
"Jadi kalau disampaikan sebelumnya babi tersebut ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu adalah bohong. Sekali lagi saya sampaikan, bohong, tidak benar," tegas Imran.
Sebelumnya, sempat heboh video seekor babi hutan yang dimasukan ke dalam kandang pada Selasa (27/4/2021).
Yang makin membuat heboh, seorang laki-laki berbicara dengan pengeras suara meyakinkan warga setempat bahwa babi tersebut merupakan manusia yang menjelma menjadi babi. (*)