Parapuan.co - Kabar penangkapan babi ngepet yang sempat viral di media sosial sejak Selasa (27/4/2021), ternyata hanyalah rekayasa.
Di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, terdapat rekaman penangkapan seekor babi hutan dan menjadi tontonan warga setempat.
Melansir Kompas.com, hingga kini, AI terancam kurungan 10 tahun penjara dan delapan temannya diproses polisi.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Kamala Harris dan Nancy Pelosi Pimpin Rapat Kongres AS
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021) yang dikutip dari Kompas.com.
Imran juga menceritakan bahwa rekayasa dimulai saat beberapa warga mengeluh kehilangan uang dengan nominal Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
AI pun memesan seekor babi secara online dan membelinya dengan harga Rp 900.000 yang belum termasuk ongkos pengiriman Rp 200.000.
Imran mengatakan bahwa tujuan rekayasa yang dibuat AI dan teman-temannya ini hanyalah ingin menjadi terkenal di lingkungan tempat tinggalnya.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokoh lah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.
Berbagai cerita seperti penangkapan babi secara telanjang bulat juga bohong.
Baca Juga: Anak Driver Ojol di Bantul Tewas usai Makan Sate Beracun dari Pengirim Misterius
"Seolah-olah mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor, tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," jelas Imran.
AI terjerat Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. AI terancam kurungan 10 tahun penjara.
Sementara itu, delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.
Rencana Sudah Ada Sejak Maret
Imran menyatakan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak bulan Maret lalu.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Imran kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Imran juga menceritakan bahwa AI dan teman-temannya bekerja sama membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar.
Baca Juga: Kenapa Kita Menormalkan Konten TikTok Berisi Pelecehan Seksual? Ini Jawaban Komnas Perempuan
"Mereka hanya buka baju saja (saat menangkap babi)," ujarnya.
"Jadi kalau disampaikan sebelumnya babi tersebut ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu adalah bohong. Sekali lagi saya sampaikan, bohong, tidak benar," tegas Imran.
Sebelumnya, sempat heboh video seekor babi hutan yang dimasukan ke dalam kandang pada Selasa (27/4/2021).
Yang makin membuat heboh, seorang laki-laki berbicara dengan pengeras suara meyakinkan warga setempat bahwa babi tersebut merupakan manusia yang menjelma menjadi babi. (*)