Destiana, salah satu petugas Lapas mengatakan bahwa beberapa dari pembinaan kemandirian ini juga memiliki sertifikat yang dapat berguna untuk melamar kerja setelah mereka bebas.
"kita berikan keterampilan, berikan bekal, di akhir pelatihan kita berikan sertifikat. Kita tidak mencantumkan lapas, tapi yayasan yang bekerja sama," ujar Destiana.
Tak hanya sebagai bekal untuk bebas nanti, hasil kerajinan para napi ini pun kerap dijual di kesempatan atau acara tertentu, termasuk di acara Penyuluhan Antikorupsi ini.
Nantinya, hasil penjualan tersebut akan diberikan dalam bentuk premi kepada para napi yang telah membuat berbagai kerajinan ini.
"Untuk mengisi kegiatan ini, harapan kita, kita bisa beri mereka premi. Nanti premi itu bisa buat bekal mereka pulang untuk modal usaha," kata Yosiana.
Seluruh proses pembinaan keterampilan ini dilakukan berdasarkan Administrasi Orientasi (AO).
Pada saat ini, pihak Lapas akan menyaring keterampilan yang mereka tekuni melalui asesmen.
"Kemudian nanti kita akan menyalurkan ke bagian-bagian yang sesuai ketika ada di sini, kata Hera.
Baca Juga: Punya Tujuan Besar, KPK Beri Penyuluhan Antikorupsi pada 25 Napi Perempuan