Uniknya Hasil Kerajinan Tangan Para Napi di Lapas Wanita Tangerang

Firdhayanti - Minggu, 2 Mei 2021
Lili Pintauli Siregar, Wakil Ketua KPK sedang melihat hasil kerajinan para napi di Lapas Wanita Kelas II A, Tangerang dalam Penyuluhan Antikorupsi pada (26/4/2021).
Lili Pintauli Siregar, Wakil Ketua KPK sedang melihat hasil kerajinan para napi di Lapas Wanita Kelas II A, Tangerang dalam Penyuluhan Antikorupsi pada (26/4/2021). DOK. PARAPUAN/Firdhayanti

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, PARAPUAN bersama awak media lain berkesempatan untuk mengunjungi Lapas Wanita Kelas II A, Tangerang. 

Kunjungan tersebut bertepatan dengan penyuluhan antikorupsi yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (20/4/2021). 

Salah satu yang menarik dari kunjungan itu, adalah adanya Bazaar Lapas, hasil kerajinan para napi. 

Baca Juga: Kisah Narapidana Perempuan: Saling Menguatkan dan Ingin Berkarya Lagi

Herastini, Kepala Lapas Wanita Kelas II A, Tangerang mengatakan bahwa dalam kesehariannya, para napi memiliki kegiatan yang dapat diikuti sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari pembinaan tersebut berupa berbagai macam kerajinan seperti merajut, menjahit tata boga, bahkan tata rias pengantin. 

"Jadi disini mereka tidak hanya menunggu, namun mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang positif," kata Hera. 

Sebagai Bekal 

Selain mengisi hari-hari, berbagai kegiatan ini juga bertujuan untuk memberi bekal keterampilan pada para napi. 

Saat kembali ke masyarakat kelak, Hera berharap bahwa para napi memiliki keterampilan yang dapat menghidupi dirinya. 

"Ketika mereka Kembali ke masyarakat mereka memiliki keterampilan yang berarti untuk membekali dirinya dan berupaya seperti ini akhirnya mereka mendapatkan uang untuk menghidupi dirinya dan keluarganya," kata Hera. 

Baca Juga: Tak Seperti yang Dibayangkan! Begini Rutinitas Napi di Lapas Wanita

Destiana, salah satu petugas Lapas mengatakan bahwa beberapa dari pembinaan kemandirian ini juga memiliki sertifikat yang dapat berguna untuk melamar kerja setelah mereka bebas. 

"kita berikan keterampilan, berikan bekal, di akhir pelatihan kita berikan sertifikat. Kita tidak mencantumkan lapas, tapi yayasan yang bekerja sama," ujar Destiana. 

Tak hanya sebagai bekal untuk bebas nanti, hasil kerajinan para napi ini pun kerap dijual di kesempatan atau acara tertentu, termasuk di acara Penyuluhan Antikorupsi ini. 

Nantinya, hasil penjualan tersebut akan diberikan dalam bentuk premi kepada para napi yang telah membuat berbagai kerajinan ini. 

"Untuk mengisi kegiatan ini, harapan kita, kita bisa beri mereka premi. Nanti premi itu bisa buat bekal mereka pulang untuk modal usaha," kata Yosiana. 

Seluruh proses pembinaan keterampilan ini dilakukan berdasarkan Administrasi Orientasi (AO).

Pada saat ini, pihak Lapas akan menyaring keterampilan yang mereka tekuni melalui asesmen. 

"Kemudian nanti kita akan menyalurkan ke bagian-bagian yang sesuai ketika ada di sini, kata Hera. 

Baca Juga: Punya Tujuan Besar, KPK Beri Penyuluhan Antikorupsi pada 25 Napi Perempuan

Menjauhkan Kesepian

Iin, salah satu napi yang mengambil keterampilan merajut.
Iin, salah satu napi yang mengambil keterampilan merajut. DOK. PARAPUAN/Firdhayanti

Iin, salah satu napi yang ada di Lapas Wanita Tangerang memilih keterampilan merajut. 

Untuk merajut, Iin mengatakan ia merajut selama di hari kerja dari pukul 9 pagi hingga Lapas ditutup dan terbagi selama dua sesi. 

"Nanti lanjut lagi dari jam 2 sampai jam 4," katanya. 

Tak hanya selama pelatihan, hasil kerajinan dapat dilanjutkan di kamar karena barang-barang kerajinan tersebut bukan merupakan barang berbahaya. 

Iin pun mengatakan bahwa keterampilan ini membantunya menjauhkan dari kesepian dan pikiran negatif. 

"Biasanya kami juga mengerjakan produk-produk ini ke dalam sel. Ini bisa membantu kami yang sulit tidur supaya pikiran tidak kemana-mana," terang Iin. 

Baca Juga: KPK Ungkap Bahwa Perempuan Punya Peran Penting untuk Mencegah Korupsi, Caranya?

Kerajinan yang dihasilkan para napi  bermacam-macam, mulai dari tas dan dompet yang terdiri dari berbagai macam model dan ukuran, tempat tisu, bantal, aneka pajangan, hingga kue-kue kering. (*) 

 

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja