Selama demonstrasi berlangsung, polisi turun ke jalan hingga menembaki para demonstran.
Korban tewas dan luka-luka berjatuhan, sampai menarik perhatian dan simpati dari International Working Men's Association.
Asosiasi Pekerja tersebut pulalah yang menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia.
Penetapannya dilakukan dalam sebuah sidang di Paris yang berlangsung pada tahun 1889.
Baca Juga: Awas! Ini 6 Ciri Pekerja yang Tidak Profesional dan Sering Ditemui
Hari Buruh di Indonesia
Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Buruh sempat dilarang hingga akhirnya Soekarno menjadi presiden pertama.
Mengutip Kompas, Soekarno memperbolehkan peringatan Hari Buruh Nasional, bahkan turut menghadiri perayaannya setiap tahun.
Di salah satu pidatonya, Soekarno pernah menyampaikan kepada para buruh untuk mempertahankan politieke toestand.
Istilah itu mengacu pada keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, berkumpul, mengkritik, dan mengeluarkan pendapat.