6. Makan dan minum berlebihan
Makan atau minum secara berlebihan dapat menyebabkan diare dan muntah, bersamaan dengan beberapa kondisi berikut:
- Perasaan kenyang yang tidak nyaman (perut begah)
- Gangguan pencernaan
- Sering sendawa
- Heartburn
Di samping itu, Kawan Puan perlu memperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi.
Misalnya hidangan yang terlalu berminyak atau kadar gulanya terlalu tinggi dapat mengiritasi perut, sehingga timbul diare dan muntah.
Makan berlebihan juga menyebabkan gejala tersebut apabila seseorang sudah memiliki masalah gastrointestinal, seperti IBS, tukak lambung, refluks asam lambung, dan GERD.
Hindari juga konsumsi alkohol baik banyak maupun sedikit karena mampu menyebabkan diare dan bisa mempercepat kinerja pencernaan, yaitu menghentikan usus besar menyerap air dengan baik.
Bahkan meminum sedikit alkohol dapat memberikan efek ini.
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gastritis alkoholik, yaitu iritasi pada lapisan lambung.
Beberapa gejala gastritis yang dapat terjadi meliputi:
- Sakit atau rasa terbakar pada perut bagian atas
- Muntah dan mual
- Perut kembung
- Regurgitasi
- Gejala yang membaik atau memburuk setelah makan (tergantung pada makanannya).
Baca Juga: Tingkatkan Bahagia, Catat 5 Cara Alami Meningkatkan Kadar Dopamin
7. Efek samping pengobatan
Penggunaan obat dapat menimbulkan efek samping seperti diare dan muntah.
Ini bisa jadi karena cara kerja obat atau karena mengandung zat aditif yang mengiritasi perut.
Obat-obatan yang pada umumnya bisa menyebabkan diare dan muntah antara lain yakni:
- Antibiotik tertentu
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDS), seperti ibuprofen (Advil) dan aspirin (Bufferin)
- Obat kemoterapi
- Metformin (Glucophage, Fortamet)
Gangguan ini terjadi karena antibiotik membubuh bakteri baik yang ada di saluran pencernaan.
Hal ini memungkinkan bakteri yang disebut Clostridium difficile untuk tumbuh berlebih, yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan parah.
Oleh karena itu, hendaknya Kawan Puan berkonsultasilah ke dokter tentang penggunaan obat yang terbaik bagi penyakit yang diderita. (*)