Dorong Anak untuk Berbicara
Melansir dari Healthline.com, pasca perceraian anak-anak cenderung akan murung dan melakukan beberapa hal seperti mengurung atau mengisolasi diri.
Jika mereka melakukan hal ini, Kawan Puan perlu melakukan pendekatan dengan memberi dorongan untuk mengatakan apa yang mereka rasakan.
Jelaskan kepada mereka bahwa kamu adalah tempat yang aman untuk berbagi perasaan. Katakan pada anak bahwa kamu tidak akan marah ataupun sedih jika mereka mengungkapkan perasaannya.
tidak mudah membuat anak mengungkapkan perasaannya. Oleh karena itu, kita bisa memberikan analogi agar pelan-pelan mereka mau bercerita. Bisa juga dimulai dengan membacakan dongeng favoritnya lho, Kawan Puan.
Sebisa mungkin, buat mereka nyaman dan menganggap kamu tempat yang aman. Jika mereka sudah mau bercerita, siapkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mendengarkan cerita mereka.
Memahami Proses Perubahan
Anak-anak mungkin akan menunjukan perubahan baik itu sikap maupun perilaku. Hal ini sebenarnya wajar karena bukan hanya kedua belah pihak perceraian saja yang mengalami perubahan.
Meski belum faham betul apa penyebabnya, tetapi anak-anak biasanya akan mengalami kehilangan dan isyarat perubahan perilaku mereka harus kita fahami.
Saat perilaku anak berubah, sebisa mungkin jangan meluapkan emosi dengan meledak-ledak. Lakukan pendekatan pada mereka agar kamu juga dapat memahami apa yang mereka rasakan.
Menghilangkan Konflik
Cobalah untuk menghilangkan konflik antara kamu mantan pasangan. Jika kamu menunjukan pertengkaran, hal ini akan menimbulkan keberpihakan anak-anak.
Selain itu, ini juga dapat menimbulkan trauma pada anak dalam jangkan pendek maupun jangka panjang.
Baca Juga: Si Kecil Mulai Tumbuh Dewasa, Beri Penjelasan Bijak Soal Perceraian