Parapuan.co - Kawan Puan, dalam bursa kerja yang semakin kompetitif, tidak jarang ada godaan untuk menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.
Salah satunya adalah dengan berbohong kepada perusahaan tempat kita melamar pekerjaan.
Kebohongan ini biasanya dilakukan oleh pemalar kerja agar terlihat lebih menonjol dari kandidat lainnya.
Baca Juga: Hindari Kesalahan Ini Jika Kamu Gagal Dapat Pekerjaan Selepas Interview
Namun hati-hati, kebohongan yang dilakukan ini justru bisa menjadi bumerang tersendiri untuk kamu nantinya.
Melansir dari The Ladder, berikut lima kebohongan yang harus dihindari dalam mencari pekerjaan.
1. Latar Belakang Pendidikan dan Sertifikasi
Kawan Puan, kebohongan mengenai latar belakang pendidikan dan sertifikasi yang dimiliki sangat mudah untuk diungkap oleh perekrut.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan para perusahaan untuk mengetahui latar belakang pendidikan calon karyawannya.
Termasuk mengecek secara langsung ke pihak sekolah atau universitas yang bersangkutan.
Baca Juga: Angelina Jolie Ingin Main Film Korea, 4 Aktris Asal Korea Ini Sudah Sukses di Hollywood
2. Pencapaian atau Prestasi
Memalsukan pencapaian atau prestasi di resume biasanya dilakukan para pencari kerja untuk memikat perusahaan tempatnya melamar.
Tetapi pemalsuan prestasi ini justru bisa menjadi bumerang untukmu di masa depan.
Karena perusahaan melihat kamu sebagai individu yang kompeten, memiliki banyak pencapaian, serta prestasi.
Bukan tidak mungkin mereka akan menaruh lebih banyak beban kerja yang lebih berat kepadamu.
Iya karena perusahaan punya ekspektasi yang tinggi dengan kemampuan yang kamu miliki.
3. Riwayat Pekerjaan
Kawan Puan, membahas riwayat pekerjaan saat proses wawancara dengan perusahaan baru memang bisa sedikit membebani kita.
Tentu kita tidak ingin menunjukan kekurangan dengan membeberkan alasan berhenti dari perusahaan lama atau alasan dipecat, bukan?
Maka dari itu, tidak sedikit pelamar yang menutup-nutupi riwayat pekerjaannya, terlebih jika alasan berhenti dari perusahaan lama kurang baik.
Baca Juga: 7 Tips Perempuan Bisa Jadi Pengacara Sehebat Hong Cha Young 'Vincenzo'
Namun demikian, ada cara untuk membingkai jawaban atas pertanyaan mengapa kamu mengundurkan diri atau dipecat tanpa memunculkan kesan yang buruk terhadap citra dirimu.
Sebagai contoh, "Keahlian unik saya tidak benar-benar berkembang di perusahaan sebelumnya, tetapi saya mendapat pelajaran berharga tentang jenis budaya perusahaan apa yang dapat membuat saya berkembang dan bagaimana saya dapat menggunakan keahlian saya untuk mencapai tujuan bersama dalam perusahaan baru ini."
4. Aspek Pekerjaan yang Disukai
Kawan Puan juga harus menghindari kebohongan mengenai aspek kerja yang kamu sukai, karena hal ini bisa berbalik dan menjadi masalah untukmu di kemudian hari.
Sebagai contoh, kamu mengakui bahwa menyukai pekerjaan entri data ke perusahaan akuntan tempatmu melamar, padahal hal itu cukup membosankan untukmu.
Baca Juga: Ini 5 Langkah Follow Up Wawancara Kerja, Salah Satunya Ucapkan Terima kasih
Manajer perekrutan akan mengingat bahwa kamu mengaku suka melakukan aspek pekerjaan ini dan mereka akan secara rutin akan memilih kamu untuk menjalankan tugas entri data.
Tentu kamu tidak ingin terjebak melakukan entri data hari demi hari jika memang membenciny, bukan?
5. Gaji Sebelumnya
Berbohong dengan menaikkan nominal gaji di perusahaan sebelumnya untuk membantu kamu mendapatkan gaji yang lebih besar di perusahaan baru ternyata harus kamu hindari.
Sebagian besar perusahaan mengetahui perkiraan kompensasi gaji untuk peran setiap profesi dalam industrinya.
Jika mereka melihat kamu terlalu melebih-lebihkan gaji, mereka kemungkinan besar akan mempekerjakan kandidat lain yang jujur tentang kompensasi mereka meskipun kamu lebih memenuhi syarat.
Selain itu, alasan lain mengapa melebih-lebihkan gaji kurang ideal karena perekrut mungkin berasumsi bahwa mereka tidak mampu untuk mempekerjakan kamu dengan besaran gaji yang diharapkan.
Mereka mungkin akan memilih kandidat lain yang memiliki ekspektasi gaji lebih rendah dari kamu.
Baca Juga: Sebagian Pekerja Takut Diberlakukan Kembali Kerja dari Kantor, Ini Alasannya
Kawan Puan, meski pasar kerja cukup kompetitif, kamu harus selalu jujur dan terus terang tentang kemampuan kamu.
Jika kamu merasa kemampuan kamu belum cukup memadai untuk berkompetisi dengan pelamar lainnya, kamu bisa melakukan pelatihan yang dapat menaikkan nilai kompetitifmu.(*)