Jadi, apa itu sexual grooming?
Grooming adalah saat seseorang melakukan perilaku predator untuk mempersiapkan seorang anak atau remaja untuk aktivitas seksual di kemudian hari.
Perawatan dapat mencakup komunikasi atau upaya untuk menjalin hubungan dengan anak atau orang tua mereka.
Anak-anak dan remaja sering kali ‘dipersiapkan’ sebelum mereka mengalami pelecehan seksual.
Awalnya, mereka akan tertipu dengan berpikir bahwa mereka dalam hubungan yang aman dan normal sehingga tidak tahu hal itu terjadi atau merasa tidak punya pilihan selain dilecehkan.
Mungkin akan sulit untuk mengidentifikasi kapan seseorang menjadi korban grooming hingga setelah mereka mengalami pelecehan seksual.
Sebab, perilaku grooming terkadang terlihat seperti perilaku peduli yang ‘normal’ dan dirasa baik-baik saja.
Ada beberapa contoh perilaku grooming yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Pelaku biasanya akan memberikan hadiah atau perhatian khusus kepada anak-anak, remaja, atau orang tuanya.
Perilaku di atas biasanya akan membuat anak atau remaja bahkan orang tua mereka merasa istimewa dan berhutang budi kepada pelaku atau groomer.
Padahal, groomer bisa saja melakukan hal-hal yang tidak pantas kepada anak atau remaja tersebut.
Melakukan kontak fisik yang dekat secara seksual, seperti menggelitik yang tidak pantas, membelai, bahkan berhubungan intim.