“Wholesome for me itu kayak makanan segar. Buah-buahan, poultry, sayuran yang kasih kita energi. Aku kan butuh tenaga dari makananku jadi aku bisa stay active whole day,” sambungnya.
Melansir dari Kompas.com (3/12/2020) Konsultan gizi, Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan kalau flexitarian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Jadi Vegan, Nutrisi Harus Terpenuhi!
Beberapa manfaat tersebut antara lain mengoptimalkan berbagai reaksi metabolisme tubuh, sebagai sumber air untuk melarutkan berbagai zat gizi dan zat toksis.
Selain itu karena banyak mengonsumsi makanan berbasis nabati maka tubuh akan dilimpahi sumber serat untuk keseimbangan kadar glukosa darah, tekanan darah, dan lipida darah.
Pada dasarnya, menurut Rita, flexitarian mirip dengan pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menyarankan untuk makan beranekaragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Baca Juga: Cocok untuk Diet! Ini 10 Makanan yang Tinggi Protein dan Kaya Nutrisi
Rita menambahkan, pada flexitarian diutamakan lima komponen penting berikut:
- Sayur-sayuran.
- Buah-buahan.
- Kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe.
- Susu dan hasil olahannya, seperti yogurt dan keju, serta
- Gandum utuh dan biji-bijian utuh lainnya atau serealia yang lebih berserat.
"Jadi konsumsi daging merah, ikan, dan sebagainya boleh tapi tidak masuk lima prioritas," kata dia.
Wah ternyata flexitarian ini mirip pedoman gizi seimbang seperti yang dikeluarkan pemerintah ya, Kawan Puan!
Nah setelah membaca penjelasa ini, Kawan Puan tertarik enggak nih mencoba pola makan flexitarian ini? (*)