Hamish Daud Jalani Pola Makan Flexitarian, Ini Penjelasannya!

Anna Maria Anggita - Jumat, 7 Mei 2021
Hamish Dauh jalani pola makan flexitarian
Hamish Dauh jalani pola makan flexitarian Instagram@hamishdw

Parapuan.co – Siapa yang tak mengenal Hamish Daud?

Salah satu pencinta lingkungan sekaligus suami dari penyanyi Raisa Andriana ini baru-baru ini mengaku bahwa dirinya tengah menjalani flexitarian.

Kawan Puan pernah mendengar istilah flexitarian ini?

Flexitarian ini tentunya berbeda dari pola makan vegan dan vegetarian.

Baca Juga: Resep Mudah Burger Tempe yang Cocok untuk Vegan dan Vegetarian

Pola makan flexitarian jauh lebih fleksibel daripada vegan dan vegetarian yang lebih ketat menjaga makanan plant-based mereka.

Dilansir dari Everyday Health kata flexitarian merupakan kombinasi dari dua kata yakni flexible dan vegetarian.

Biasanya seseorang yang mengikuti pola makan flexitarian ini lebih condong untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar nabati layaknya vegetarian.

Baca Juga: Jangan Keliru Lagi, Ini Perbedaan Mendasar Vegan dan Vegetarian!

Flexitarian menyantap buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, tanpa membuang produk hewani seperti steak dan burger sama sekali.

Salah satu pesohor dari Indonesia yang sudah menjalankan pola makan flexitarian adalah Hamish Daud.

Mengutip dari Kompas.com Hamish yang merupakan pegiat gaya hidup sehat menyatakan apa yang ia makan sesuai yang datang dari tubuhnya.

Hamish mendengarkan kebutuhan badannya, misalnya butuh lebih banyak protein, karbohidrat, dan gula, maka ia langsung menyatapnya.

Menurutnya pola makan flexitarian yang fleksibel menjadi salah satu alasan mengapa Hamish memilih ini.

Baca Juga: Taburkan Chia Seed di Makanan dan Rasakan 4 Manfaat Ini Bagi Tubuh

"Enggak setiap hari makan daging. Kita fleksibel makan, mostly healthy food," imbuhnya.

Lalu apa saja yang dimakan oleh Hamish Daud selaku seorang flexitarian?

Hamish menyebut makanan yang ideal untuknya adalah wholesome food.

Sebagai informasi wholesome food adalah makanan yang menjaga tubuhmu tetap sehat.

Contohnya yakni makanana berbasis nabati seperti buah dan sayuran segar yang organik.

Baca Juga: Ternyata, Santan dalam Makanan Bisa Digantikan dengan 5 Bahan Ini, Lho

Sebagai pegiat hidup sehat, ia mengaku mengusahakan untuk selalu menghindari makanan yang tidak sehat.

Misalnya gorengan karena bisa membuat tubuh kenyang dengan cepat, tetapi bisa cepat lapar juga.

Wholesome for me itu kayak makanan segar. Buah-buahan, poultry, sayuran yang kasih kita energi. Aku kan butuh tenaga dari makananku jadi aku bisa stay active whole day,” sambungnya.

Melansir dari Kompas.com (3/12/2020) Konsultan gizi, Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan kalau flexitarian memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Jadi Vegan, Nutrisi Harus Terpenuhi!

Beberapa manfaat tersebut antara lain mengoptimalkan berbagai reaksi metabolisme tubuh, sebagai sumber air untuk melarutkan berbagai zat gizi dan zat toksis.

Selain itu karena banyak mengonsumsi makanan berbasis nabati maka tubuh akan dilimpahi sumber serat untuk keseimbangan kadar glukosa darah, tekanan darah, dan lipida darah.

Pada dasarnya, menurut Rita, flexitarian mirip dengan pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menyarankan untuk makan beranekaragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

Baca Juga: Cocok untuk Diet! Ini 10 Makanan yang Tinggi Protein dan Kaya Nutrisi

Rita menambahkan, pada flexitarian diutamakan lima komponen penting berikut:

- Sayur-sayuran.

- Buah-buahan.

- Kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe.

- Susu dan hasil olahannya, seperti yogurt dan keju, serta

- Gandum utuh dan biji-bijian utuh lainnya atau serealia yang lebih berserat.

"Jadi konsumsi daging merah, ikan, dan sebagainya boleh tapi tidak masuk lima prioritas," kata dia.

Wah ternyata flexitarian ini mirip pedoman gizi seimbang seperti yang dikeluarkan pemerintah ya, Kawan Puan!

Nah setelah membaca penjelasa ini, Kawan Puan tertarik enggak nih mencoba pola makan flexitarian ini? (*)

Sumber: Kompas.com,Everyday Health
Penulis:
Editor: Arintya