Faktor Emosional
Faktor emosional juga menyabakan perempuan dipandang sebagai pihak yang tersakiti.
Laki-laki memiliki peluang lebih cepat untuk kembali menikah pasca perceraian.
Mereka juga cenderung memiliki hubungan lain pasca berpisah.
Keadaan ini menyebabkan keterguncangan emosional pada perempuan.
Terlebih saat mengetahui jika mantan suami mereka telah berkencan atau memutuskan untuk membangun rumah tangga yang baru.
Untuk mengatasi efek ini, perempuan disarankan untuk mencari dukungan dari kelompok yang juga mengalami perceraian.
Baca Juga: Tetap Semarak Merayakan Idulfitri Saat Pandemi dengan 5 Cara Ini
Dengan begitu mereka dapat saling berempati satu sama lain dan memberi dukungan psikologis.
Perceraian bukan hal yang mudah, namun perempuan tidak bisa dianggap lemah hanya karena perceraian.
Kamu dalam membangun perlindungan diri agar tidak terus-menerus berada dalam keterpurukan.
Rumah tangga mungkin bukan hal yang menyenangkan bagimu jika mengalami perceraian.
Maka dari itu kamu berhak untuk mendapatkan kebahagaian dan ciptakan kebahagian untuk dirimu sendiri ya, Kawan Puan. (*)