Parapuan.co - Pekerjaan sudah selesai, ritual malam hari juga sudah dilakukan, posisi sudah ada di kasur, tubuh sudah sangat lelah, tapi mengapa kita masih sering mendengarkan keinginan pikiran untuk menyelesaikan satu episode dari serial TV kesayangan kita, hingga kita bergadang?
Pernahkan Kawan Puan mengalami hal tersebut?
Pasti banyak dari kita yang pernah mengalaminya, lebih-lebih dengan adanya teknologi dan media sosial yang cukup banyak menyita waktu kita.
Melansir dari Bustle, fenomena tersebut dikenal dengan revenge bedtime procrastination atau balas dendam penundaan waktu tidur.
Baca Juga: Agar Tetap Bahagia saat Bangun Tidur, Kamu Bisa Lakukan Cara Ini
“Balas dendam penundaan waktu tidur adalah kegiatan menunda tidur yang sangat dibutuhkan karena kamu menginginkan rekreasi dalam hidup,” kata Dr. Vivek Cherian, M.D., seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di Baltimore.
Tentu saja, setiap orang melakukan ritual sebelum tidur dengan cara yang berbeda.
Tapi Dr. Cherian yakin bahwa mengorbankan tidur untuk waktu santai masuk akal, mengingat kebiasaan yang sudah tertanam dari dulu.
“Sejak masa kanak-kanak, kebanyakan dari kita telah dikondisikan untuk menganggap televisi sebagai 'suguhan' atau 'hadiah'.
"Setelah hari yang panjang dan melelahkan, bisa dibilang logis untuk 'memanjakan' diri dengan Netflix selama waktu istirahat,” ia menjelaskan.
Apa akibat dari melewatkan waktu tidur?
“Kurang tidur dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan bahkan mencegah sistem kekebalan kamu bekerja dengan maksimal,” kata Dr. Cherian.
Ia menambahkan bahwa saat kamu kurang tidur, kamu mungkin mengalami lebih banyak masalah memori, kesulitan berkonsentrasi, perubahan suasana hati, dan waktu yang lebih sulit dengan depresi dan kecemasan.
Dr. Cherian mengatakan kurang tidur tidak baik untuk tubuh dan pikiran.
Tetapi, ada beberapa aktivitas malam hari yang mungkin lebih kondusif untuk mendukung pola tidur yang lebih baik.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata 5 Mimpi Buruk Ini Disebabkan oleh Kecemasan
“Jika kamu dapat mengubah kebiasaan sebelum tidur menjadi aktivitas seperti membaca, meditasi, dan latihan pernapasan, kamu sudah memulai jalan yang benar untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak,” jelasnya.
Meditasi menjadi pilihan banyak orang yang sulit menenangkan pikirannya sebelum tidur.
Membaca juga menjadi pilihan yang tepat selama otak kita tidak terangsang aktif akibat jalan cerita yang ada di buku.
Kawan Puan, menghabiskan waktu dengan menonton serial TV kesayangan, melihat-lihat unggahan di Instagram, atau menonton video di YouTube memang dapat merilekskan pikiran, namun hal tersebut dapat menyita waktu istirahat kita.
Yuk, mulai peduli kesehatan dengan menghindari aktivitas yang menghalangi tidur nyenyak kita. (*)