Selain Sinopharm, pemerintah juga akan menyiapkan jenis vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan CanSino Biologics, China sebanyak 5 juta dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhkan vaksinasi gotong royong.
Melansir dari laman Kompas.com, berikut penjelasan mengenai dua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.
Baca Juga: Bolehkah Memilih Vaksin Covid? Begini Jawaban Juru Bicara Kementerian Kesehatan
1. Sinopharm
Vaksin Sinopharm merupakan jenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), yakni vaksin dengan menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.
Jenis vaksin ini juga telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua BPOM Penny K. Lukito bahwa berdasarkan hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab, vaksin ini memiliki efikasi 78 persen.
Sementara untuk efek yang ditimbulkan setelah pemberian vaksin ini bersifat ringan, seperti bengkak, kulit kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.
Untuk syarat penerimanya, WHO menyarankan untuk diberikan kepada orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas dalam dua dosis penyuntikan, dengan selang waktu pemberian tiga hingga empat minggu.
2. CanSino
Jika Sinopharm menggunakan partikel virus yang sudah dimatikan, maka CanSino merupakan vaksin vektor berbasis adenovirus tipe 5.
Vaksin vektor ini menggunakan versi modifikasi dari virus yang berbeda untuk menyampaikan instruksi penting pada sistem kekebalan tubuh manusia.
Baca Juga: Indonesia Gunakan 3 Jenis Vaksin Covid-19, Ini Dia Perbedaannya
Namun pada dasarnya vaksin ini memiliki manfaat yang sama dengan vaksin lainnya, yakni memberikan perlindungan dari infeksi virus corona tanpa harus terpapar Covid-19, dilansir dari laman CDC via Kompas.com.
Selanjutnya untuk efikasi dari vaksin buatan Cansino Biologics diketahui sebesar 65.7 persen, setelah menjalani uji klinis fase 3 di Pakistan yang diikuti 30.000 relawan, seperti yang dikutip dari laman Bloomberg via Kompas.com.
Selain itu, vaksin ini juga mampu mencegah timbulnya gejala parah dari Covid-19 sebesar 90,8 persen. (*)