Mengenal Program Vaksinasi Gotong Royong, Harga dan Jenis Vaksinnya

Ratu Monita - Selasa, 11 Mei 2021
Ilustrasi vaksin untuk pogram vaksinasi gotong royong
Ilustrasi vaksin untuk pogram vaksinasi gotong royong

Parapuan.co - Program vaksinasi Covid-19 kini sedang digalakkan oleh sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sejak dimulainya pada 13 Januari 2021, hingga update terakhir 10 Mei 2021, total masyarakat Indonesia yang sudah menerima dua dosis vaksin sebanyak 8.755.256 orang.

Sementara untuk orang yang sudah menerima dosis pertama sebanyak 13.475.087 orang.

Baru-baru ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun mengumumkan akan melaksanakan program vaksinasi gotong royong setelah Idulfitri, yakni tepatnya mulai 17 Mei 2021. 

Baca Juga: 1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Pemerintah Ingatkan Protokol Kesehatan

Selain itu, pemerintah melalui Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartanto juga telah menetapkan biaya vaksinasi gotong royong ini yang diperuntukkan bagi perusahaan. 

Mengingat, program vaksin ini nantinya akan ditujukan untuk perusahaan swasta dan kemudian diberikan secara gratis kepada karyawan atau buruh serta keluarganya. 

Harga dari vaksin ini akan dibanderol sebesar Rp375.000 per dosis dengan biaya penyuntikannya Rp125.000, sehingga total biaya keseluruhannya Rp500.000, dikutip dari laman Kompas.com.

Jenis vaksin yang digunakan

Dalam program vaksinasi gotong royong ini akan digunakan dua jenis vaksin, salah satunya adalah buatan perusahaan farmasi milik Pemerintahan China, Sinopharm. 

Untuk program vaksinasi ini sudah tersedia 500.000 dosis vaksin Sinopharm. 

Airlangga menyampiakan bahwa jumlah tersebut baru sebagian kecil, karena pemerintah telah bekerja sama dengan pengadaan vaksin Sinopharm akan ada 7,5 juta dosis vaksin yang disediakan. 

Selain Sinopharm, pemerintah juga akan menyiapkan jenis vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan CanSino Biologics, China sebanyak 5 juta dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhkan vaksinasi gotong royong. 

Melansir dari laman Kompas.com, berikut penjelasan mengenai dua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong. 

Baca Juga: Bolehkah Memilih Vaksin Covid? Begini Jawaban Juru Bicara Kementerian Kesehatan

1. Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan jenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), yakni vaksin dengan menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius. 

Jenis vaksin ini juga telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua BPOM Penny K. Lukito bahwa berdasarkan hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab, vaksin ini memiliki efikasi 78 persen. 

Sementara untuk efek yang ditimbulkan setelah pemberian vaksin ini bersifat ringan, seperti bengkak, kulit kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk. 

Untuk syarat penerimanya, WHO menyarankan untuk diberikan kepada orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas dalam dua dosis penyuntikan, dengan selang waktu pemberian tiga hingga empat minggu. 

2. CanSino

Jika Sinopharm menggunakan partikel virus yang sudah dimatikan, maka CanSino merupakan vaksin vektor berbasis adenovirus tipe 5.

Vaksin vektor ini menggunakan versi modifikasi dari virus yang berbeda untuk menyampaikan instruksi penting pada sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca Juga: Indonesia Gunakan 3 Jenis Vaksin Covid-19, Ini Dia Perbedaannya

Namun pada dasarnya vaksin ini memiliki manfaat yang sama dengan vaksin lainnya, yakni memberikan perlindungan dari infeksi virus corona tanpa harus terpapar Covid-19, dilansir dari laman CDC via Kompas.com.

Selanjutnya untuk efikasi dari vaksin buatan Cansino Biologics diketahui sebesar 65.7 persen, setelah menjalani uji klinis fase 3 di Pakistan yang diikuti 30.000 relawan, seperti yang dikutip dari laman Bloomberg via Kompas.com.

Selain itu, vaksin ini juga mampu mencegah timbulnya gejala parah dari Covid-19 sebesar 90,8 persen. (*)

Sumber: Kompas.com,covid-19.go.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja