Natalie mencontohkan sebuah keluarga yang mayoristasnya dibesarkan untuk tidak membahas masalah internal di luar rumah dan seseorang tidak akan pergi terapi kecuali gila.
Untuk itu, Natalie menyarankan untuk memikirkan perlunya percakapan ini pada awalnya.
"Ini mungkin tidak dapat dihindari, berdasarkan situasi kehidupan atau keuanganmu, tetapi ingatlah, terapi dan kesehatan mentalmu secara umum, adalah subjek pribadi,” kata Natalie.
Untuk itu, kamu tak perlu merasa wajib untuk berbagi jika memang tidak perlu.
Jika hal ini adalah percakapan yang harus kamu lakukan, berikut beberapa hal yang dapat kamu katakan untuk merespons mereka yang tidak mendukungmu, menurut Natalie.
Baca Juga: Pernah Idap Bipolar, Rachel Vennya Ingatkan Tak Ada Salahnya ke Psikolog
1. Jelaskan bahwa terapi ini penting.
Bisa begitu karena pergi ke psikolog ternyata dapat mengembalikan kesehatan mentalmu, terlepas dari apa yang mereka pikirkan.
Katakan, "Saya harus melakukan yang terbaik untuk diri saya dan kesehatan mental saya berdasarkan apa yang terjadi dalam diri saya untuk hidup saya saat ini."
2. Tidak perlu membuktikan apa pun kepada mereka.
Yang dapat menciptakan keseimbangan dan kesejahteraanmu hanyalah dirimu sendiri.
Ingatlah, kamu tidak perlu berhutang penjelasan kepada siapapun untuk melakukan apa yang terbaik dalam hidupmu.
Baca Juga: Peringati Hari Bipolar, Rachel Vennya: Nggak Harus yang Punya Gangguan Mental yang ke Psikolog
3. Jika ingin diskusi, ceritakanlah pengalamanmu.
Bilanglah bahwa kamu mempercayai terapi psikologis sama seperti berolahraga agar fisik lebih bugar. Itu bermanfaat dan membantumu.
Katakan, "Saya percaya, kita berolahraga untuk tetap bugar secara fisik. Nah, kita juga harus olahraga mental agar tetap bugar secara mental."
Lantas, bagaimana jika mereka mempengaruhi keputusanmu untuk pergi ke terapis?