Kapan Nikah Jadi Pertanyaan Rutin Saat Lebaran, Ini Alasan Kamu Tak Boleh Menanyakannya

Linda Fitria - Rabu, 12 Mei 2021
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran
Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran Pexels/Mentatdt

Parapuan.co - Besok Kamis (12/5/2021), umat muslim Indonesia akan serempak merayakan Hari Idul Fitri 2021.

Momen ini tentu jadi ajang saling kumpul bagi sanak keluarga yang jarang bertemu.

Namun sayang, di musim pandemi ini kita tidak bisa saling berkumpul dan merayakannya bersama.

Akhirnya silaturahmi virtual menjadi solusi di tengah pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir ini.

Baca Juga: Jadi Hidangan Khas Idul Fitri, Begini Tips agar Ketupat Tak Cepat Basi

Di saat silaturahmi, terkadang kita melontarkan pertanyaan basa-basi untuk mencairkan suasana.

Mulai dari menanyakan kabar, pekerjaan, hingga hal privasi yang seharusnya tidak dilakukan.

Misalnya pertanyaan, "Kapan menikah?" atau "Kenapa masih Jomblo?"

Apakah Kawan Puan sering mendapatkan pertanyaan itu? Jika ya, kamu tidak sendiri.

Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi 4 Film Biografi Seru untuk Isi Libur Lebaran!

Banyak orang kini merasa terganggu dengan pertanyaan pribadi itu.

Melansir Psychology Today, menanyakan kapan kamu menikah atau mengapa masih single bisa jadi sebuah 'penghinaan'.

Hal ini bisa menunjukkan ada sesuatu yang salah dengan menjadi lajang.

Padahal itu bukanlah sebuah kegagalan yang harus diratapi atau disesali.

Melansir Kompas.com, psikolog klinis Veronica Adesla menjelaskan ini yang dirasakan orang ketika ditanya.

"Perasaan yang muncul pada seseorang ketika ditanyai seperti itu ya risih, tidak nyaman, merasa terganggu, kesal, minder, malu, merasa gagal," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Intip Inspirasi Gaya Rambut Pendek untuk Lebaran, Simpel Banget!

Hal ini tentu tak baik jika terus dirasakan seseorang.

Perasaan minder hingga merasa gagal ini bisa memengaruhi mentalnya di kemudian hari.

Hal itu sejalan dengan penjelasan D. Chandra Kirana, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI.

Menurutnya, pertanyaan itu bisa dianggap terlalu mencampuri ranah pribadi seseorang.

Baca Juga: Resep Mudah Membuat Sambal Goreng Hati untuk Sajian Idul Fitri

"Bagi sebagian besar orang hal ini identik dengan perilaku yang memberikan perhatian, menunjukkan kepedulian, merawat keakraban keluarga, dan lainnya," ujar Kiki saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

"Akan tetapi bagi sebagian orang lainnya, pertanyaan seperti ini, merupakan hal pribadi yang seharusnya tidak ditanyakan karena mengganggu nilai-nilai personal seseorang," lanjut dia.

Nah Kawan Puan, bertanya tentang kapan orang lain memang baik.

Namun ingat selalu untuk tidak terlalu mengurusi urusan orang lain ya!

(*)

Sumber: Kompas.com,Psychology Today
Penulis:
Editor: Linda Fitria