Kendall Jenner Akui Menderita Social Anxiety. Ini Penjelasan Ahli

Firdhayanti - Kamis, 13 Mei 2021
Kendall Jenner dalam sesi Open Mind di Kanal Youtube Vogues pada (7/5/2021)
Kendall Jenner dalam sesi Open Mind di Kanal Youtube Vogues pada (7/5/2021) YouTube/Vogue

Parapuan.co – Siapa sangka, Kendall Jenner yang begitu dekat dengan atensi publik dan hingar bingar sorotan kamera ternyata kerap mengalami serangan kecemasan.

Hal ini ia ceritakan pada Ramani Durvasula, PhD, seorang psikolog klinis dan profesor psikologi dalam sesi Open Minded di Kanal Youtube Vogue.

Supermodel berusia 25 tahun itu membicarakan tentang social anxiety (gangguan kecemasan sosial).

Dari National Alliance of Mental Ilness (NAMI), gangguan kecemasan sosial adalah gangguan kecemasan yang disebabkan oleh ketakutan terhadap interaksi sosial. 

Seringkali, orang yang mengalami gangguan ini didorong oleh kekhawatiran irasional tentang apa yang akan dialaminya di lingkungan sosial.

Misalnya mengatakan sesuatu yang bodoh atau membuat orang-orang tidak nyaman dengan tingkah lakunya. 

Gangguan kecemasan ini menyebabkan serangan panik, yakni sebagai reaksi terhadap interaksi sosial yang dipaksakan. 

Dalam percakapan mereka, Ramani menjelaskan apa yang dialami Kendall dan bagaimana cara mengatasinya.

Baca Juga: Ben Affleck dan Jennifer Lopez Kembali Bersama, Berikut Tanda-Tanda Cinta Lama Bersemi Kembali

"Saat kamu menyelam, jika kamu naik terlalu cepat, kamu bisa merasakan sakit. Itu disebut bends dan hal serupa juga terjadi di psikologi," kata Ramani yang menganalogikan perubahan dengan menyelam.

Ramani pun menjelaskan bahwa saat pandemi ini, jika kita beralih terlalu cepat dari situasi terisolasi kemudian berinteraksi di luar, orang-orang dengan gangguan kecemasan akan mendapatkan ‘tekanan’ psikologis.

“Kecemasan sosial harus mendapatkan perhatian. Orang-orang yang merasakan gangguan ini akan merasa takut jika orang lain yang melihatnya malah melemparkan kritik padanya,” jelas Ramani.

Orang-orang dengan gangguan kecemasan merasa bahwa ia takut membuat orang lain tidak merasa nyaman dengan tindakannya.

Hal ini membuat jantung mereka berdebar-debar dan membuat perasaan aversif pada penderitanya. 

Ramani pun mengatakan bahwa rasa panik bisa menjadi kendala yang besar bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan.

Apa yang dirasakannya akan mempengaruhi pikirannya. Akhirnya, pikiran-pikiran tersebut timbul dan mempengaruhi reaksi fisiknya. 

Ramani pun mengatakan “Jika kamu bisa mengubah pikiranmu, kamu bisa mengubah perasaanmu,”.

Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi 4 Film Biografi Seru untuk Isi Libur Lebaran!

Kendall pun menyebutkan bahwa ia pernah mengalami hipokondirasis, yakni situasi pemikiran bahwa dirinya mengidap suatu kondisi medis yang serius tetapi tidak terdiagnosis. 

Ramani pun menjelaskan bahwa orang dengan gangguan kecemasan akan kerap memberikan reaksi pada tubuhnya, yang akhirnya menjadikan hipokondirasis. 

Seperti Kaca Pembesar
Ramani pun menganalogikan gangguan kecemasan layaknya kaca pembesar yang hanya memperlihatkan hal-hal buruk pada kita.

Ramani juga menjelaskan bahwa gangguan kecemasan juga menimbulkan gangguan fisik. Selama gangguan kecemasan itu mulai menghilang, pikiran hipokondriasis juga menurun.

“Karena itu sebuah gangguan. Aku senang kamu membahasnya, karena itu sangat penting ,” terang Ramani kepada Kendall.

Baca Juga: Hari Ibu Pertama Tanpa Istri, John Travolta Haturkan Pesan untuk Mendiang Kelly Preston

Datang Lebih Awal

Dalam beberapa segmen, Kendall juga membacakan beberapa pertanyaan dari pengikut Vogue dan juga menanyakan tips yang bisa diterapkan untuk orang dengan gangguan kecemasan sosial.

“Salah satu cara terbaik untuk orang yang mengalami kecemasan adalah bersiap-siap terlebih dahulu, datang tepat waktu. Terlambat, terburu-buru itu tidak membuat kita merasa baik. Jadi, datanglah tepat waktu atau lebih awal,” kata Ramani memberikan tips pertamanya.

Saat kamu datang lebih awal, kamu akan merasa lebih siap karena memiliki waktu untuk mempelajari situasi yang akan kamu hadapi.

Hal ini akan sangat membantu karena mental kita akan lebih terlatih. 

Hal kedua yang harus diperhatikan, adalah dengan melakukan tiga hal, yakni jangan melipat lenganmu, buat kontak mata, dan senyum.

“Banyak orang yang memiliki gangguan kecemasan merasa harus mendapatkan feedback yang baik dari audiensnya,” jelas Ramani.

“Ketika kamu melakukannya, kamu dapat menghilangkan perasaan negatif pada orang lain,” lanjutnya.(*)

Sumber: https://www.youtube.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru