Laki-laki bisa mengelola potensi dalam pengasuhan anak
Ida Ruwaida, Dosen Sosiologi dan Peneliti Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia menyampaikan, dalam masa pandemi, selayaknya muncul rekognisi sosial atas kerja-kerja domestik, sehingga menjadi dasar penghargaan atas kerja yang selama ini dianggap tidak penting (invisible).
"Laki-laki juga dituntut bisa mengelola potensinya dalam pengasuhan anak, yang selama ini dianggap sebagai peran atau tanggung jawab ibu," jelasnya pada PARAPUAN, Selasa, (11/5/2021).
Demikian juga dalam peran-peran lainnya.
Baca Juga: Yuk, Hilangkan Stereotip Peran Gender Mulai dari Pembagian Peran dalam Keluarga
Pembagian peran berdasarkan kesepakatan bersama
"Harapannya dalam keluarga, pembagian peran didasarkan pada kesepakatan semua pihak dengan mengedepankan potensi, kemampuan, preferensi, situasi dan kondisi atau konteksnya," ungkap Ida.
Lebih lanjut lagi, peran peran yang dijalani bukan merupakan keharusan apalagi di-indoktrinasikan baik secara halus maupun kasar.