Kapan uji NIPT bisa dilakukan?
Seorang ibu disarankan melakukan pemeriksaan NIPT ketika kandungan sudah lebih dari 10 minggu.
Dalam arti lain yaitu ketika sel janin sudah cukup banyak ditangkap, pemeriksaan NIPT baru bisa dilakukan dengan mengambil darah ibu.
Baca Juga: Cara Menghadapi Sindrom Sarang Kosong, Kesedihan Berlebih Saat Anak Merantau
Pentingnya mengetahui kelainan kromosom sejak dini
Pemeriksaan kromosom janin sejak dini mampu mengetahui apakah calon bayi memiliki kelainan.
Misalnya down syndrome yang merupakan kongenital keempat terbanyak pada janin, dengan prevalensi sekitar 1:600 kehamilan.
Risiko down syndrome meningkat seiring bertambahnya usia ibu hamil.
Sebab, down syndrome dapat terjadi pada siapa pun, maka dari itu jika hasil skrining yang baik dapat memnerikan dampak positif bagi ibu dan keluarga.
"Sebaliknya jika didapatkan risiko tinggi pada skrining, maka tim dokter akan merencanakan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil sampel langsung dari janin (cairan ketuban/plasenta/darah janin) untuk memastikan kelainan tersebut," ujar dr. Manggala.
Tak hanya itu saja, dr. Manggala menambahkan dengan mengetahui kenyataan lebih awal, apabila terjadi suatu kelainan, maka keluarga pun dapat mempersiapkan berbagai hal.
Baik dari persiapan mental dan finansial yang baik, demi kehidupan si bayi saat hadir di dunia nantinya.