Nagita Slavina Lakukan Uji Kelainan Kromosom di Masa Kehamilan, Apa Fungsi dari Pemeriksaan Ini?

Anna Maria Anggita - Jumat, 14 Mei 2021
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Instagram @raffinagita1717

Parapuan.co- Sejak hamil kedua, Nagita Slavina memang kerap kali mengunggah tentang kehamilannya.

Baru-baru ini, Nagita Slavina lewat vlog di kanal Youtube Rans Entertainment, mengaku sudah melakukan Non Invasive Prenatal Test (NIPT)

Saat mendengar hasilnya, Nagita Slavina pun terlihat terharu karena si jabang bayi masih dalam keadaan normal.

Lalu, apa sebenarnya Non Invasive Prenatal Test (NIPT)?

Sebagai informasi, NIPT adalah pemeriksaan janin pada trimester pertama kehamilan, untuk mengetahui kesehatan kromosom janin dengan lebih akurat dan tidak berisiko.

Baca Juga: Co-Parenting, Kiat Pengasuhan Anak untuk Orang Tua yang Bercerai

Lalu apa sih fungsi dari NIPT yang dilakukan oleh Nagita Slavina?

Mengutip dari Kompas.com, NIPT berfungsi untuk memeriksa jumlah salinan kromosom DNA.

Di mana orang yang sehat memiliki 23 pasang kromosom dengan 1 pasang berupa kromosom seks untuk menentukan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Selain itu, uji NIPT mampu memeriksa salinan kromosom yang hilang, dalam dunia medis disebut dengan aneuploidi.

Aneuploidi sering dikaitkan dengan cacat mental atau fisik.

Adapun aneuploidi yang sering ditemukan, yakni trisomi 21 (Down Syndrome), trisomi 18 (Edward Syndrome), dan trisomi 13 (Patau Syndrome).

Dokter spesialis kandungan, dr. Manggala Pasca Wardhana, SpOG menyatakan uji NIPT memiliki kemampuan deteksi yang sangat akurat hingga 98 persen.

Uji ini lebih tinggi dibanding teknik pemeriksaan kelainan kromosom lainnya.

Kapan uji NIPT bisa dilakukan?

Seorang ibu disarankan melakukan pemeriksaan NIPT ketika kandungan sudah lebih dari 10 minggu.

Dalam arti lain yaitu ketika sel janin sudah cukup banyak ditangkap, pemeriksaan NIPT baru bisa dilakukan dengan mengambil darah ibu.

Baca Juga: Cara Menghadapi Sindrom Sarang Kosong, Kesedihan Berlebih Saat Anak Merantau

Pentingnya mengetahui kelainan kromosom sejak dini

Pemeriksaan kromosom janin sejak dini mampu mengetahui apakah calon bayi memiliki kelainan.

Misalnya down syndrome yang merupakan kongenital keempat terbanyak pada janin, dengan prevalensi sekitar 1:600 kehamilan.

Risiko down syndrome meningkat seiring bertambahnya usia ibu hamil.

Sebab, down syndrome dapat terjadi pada siapa pun, maka dari itu jika hasil skrining yang baik dapat memnerikan dampak positif bagi ibu dan keluarga.

"Sebaliknya jika didapatkan risiko tinggi pada skrining, maka tim dokter akan merencanakan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil sampel langsung dari janin (cairan ketuban/plasenta/darah janin) untuk memastikan kelainan tersebut," ujar dr. Manggala.

Tak hanya itu saja, dr. Manggala menambahkan dengan mengetahui kenyataan lebih awal, apabila terjadi suatu kelainan, maka keluarga pun dapat mempersiapkan berbagai hal.

Baik dari persiapan mental dan finansial yang baik, demi kehidupan si bayi saat hadir di dunia nantinya.

"Beberapa kelainan organ yang didapatkan pada kelainan kromosom ini juga dapat dipersiapkan dengan baik untuk dilakukan penatalaksanaan yang lebih optimal setelah bayi dilahirkan," ujar Manggala.

Pasalnya, deteksi pemeriksaan NIPT terbilang jauh lebih akurat dibanding pemeriksaan jenis lain, pemeriksaan ini harganya masih sangat tinggi dan belum dapat menggantikan tes diagnostik, sehingga perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan diagnostik dari sampel janin untuk memastikan hasil tes.

Diketahui, semua perempuan yang sedang mengandung, umumnya mendapat rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan kelainan kromosom dengan berbagai metode.

Baca Juga: Viral Anak Habiskan Uang untuk Game, Ini Cara Hadapi Anak yang Kecanduan Game

Hanya saja, khusus untuk pemeriksaan NIPT, yang lebih diutamakan adalah ibu hamil dengan risiko tinggi mengalami kelainan kromosom, yakni:

  • Usia ibu hami 35 tahun keatas
  • Didapatkan kelainan pada pemeriksaan USG
  • Didapatkan riwayat bayi lahir dengan trisomi sebelumnya
  • Didapatkan hasil positif pada hasil skrining tes lainnya
  • Orang tua dengan kelainan kromosom berupa translokasi robertsonian (meningkatkan risiko terjadinya kelainan kromosom) 

Nah, yuk Kawan Puan, jika kamnu sedang mengandung, terutama saat trimester pertama, mari segera cek kandungan ya. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Nagita Slavina Lakukan Uji Kelainan Kromosom di Masa Kehamilan, Apa Fungsi dari Pemeriksaan Ini?