Karena Pandemi Covid-19 Banyak Orang Mengalami Cave Syndrome, Apa Itu?

Alessandra Langit - Minggu, 16 Mei 2021
Jika merasa takut jatuh cinta lagi, ini solusi untuk membuka hati.
Jika merasa takut jatuh cinta lagi, ini solusi untuk membuka hati. recep-bg

Dengan upaya pemulihan kesehatan mental, Michael menggambarkan bagaimana beberapa penderita hikikomori dapat kembali ke masyarakat. 

Tetapi hal tersebut memang membutuhkan perhatian khusus dari para profesional dan anggota komunitas yang peduli.

Mereka yang mengalami trauma atau rasa takut akan kekerasan dan infeksi penyakit tertentu, memiliki alasan yang kuat untuk mengisolasi diri. 

Hal tersebut adalah beban psikis yang harus ditangani secara sadar oleh individu, media, sistem kesehatan, komunitas, dan upaya pemerintah. 

Kehadiran trauma dan ketakutan tersebut menimbulkan pertanyaan, “Seberapa baik kita menjaga satu sama lain?” “Seberapa baik kita bisa menjaga diri sendiri?” dan "Bagaimana kita bisa lebih merawat mereka yang paling rentan terhadap infeksi virus atau kekerasan?”

Sindrom gua ini adalah fenomena yang diprediksi akan dihadapi oleh banyak orang selama pandemi berlangsung dan pasca pandemi.

Baca Juga: Imposter Syndrome Bisa Mempengaruhi Kehidupan, Ini Penjelasan Logisnya

Banyak orang menyepelekan perasaan takut mereka karena memang wajar untuk merasa takut dalam keadaan seperti pandemi Covid-19.

Namun, jika ketakutan itu telah berubah menjadi kecemasan terus-menerus, maka melakukan terapi adalah solusinya.

Kawan Puan, saat ini yang bisa kita lakukan untuk meredakan ketakutan tersebut adalah dengan menjaga satu sama lain, mengikuti arahan WHO dan pedoman kesehatan setempat.

Jangan lupa untuk menggunakan akal sehat dan empati kita dalam melakukan aktivitas, mendapatkan vaksinasi segera, dan memakai masker setiap kali keluar rumah. (*)

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Tips Memilih Resto BBQ Korea Enak hingga Tips Membuat Roti Kukus Srikaya